LHOKSUKON | ACEH INFO – Sejumlah warga dari tiga gampong dalam wilayah Kecamatan Seunudon Kabupaten Aceh Utara melakukan aksi protes kepada Pemkab Aceh Utara. Aksi dilakukan dengan melakukan mancing bersama di badan jalan yang rusak parah.
Jalan sepanjang 2 Km tersebut nyaris seperti kubangan kerbau dan semakin parah saat musim penghujan tiba. Jalan yang menghubungkan antar kecamatan dalam wilayah Kecamatan Seunudon tersebut sudah puluhan tahun rusak parah. Kerusakan jalan tersebut menghambat aktivitas warga dalam mencari rezeki dan rawan menyebabkan kecelakaan.
Menurut warga setempat, aksi protes keras yang mereka lakukan disebabkan kurangnya kepedulian Pemerintah Kabupaten selama ini yang terkesan tutup mata dan tidak adanya upaya perbaikan terhadap kerusakan jalan yang sudah berlangsung puluhan tahun lamanya.
“Walaupun sudah berkali-kali diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan di setiap tahunnya, tapi belum pernah ada realisasi dari Pemkab Aceh Utara terhadap permintaan masyarakat agar segera di perbaiki jalan penghubung antar kecamatan di wilayah Seunuddon,” ungkap seorang warga setempat pada Senin, 21 Maret 2022.
Warga juga menyampaikan bahwa masyarakat sudah sangat kecewa terhadap kinerja pemerintah daerah, pasalnya Pemkab Aceh Utara terkesan tutup mata dan tidak ada kepedulian sedikitpun terhadap kepentingan masyarakat, terutama terhadap perbaikan jalan umum.
“Kami merasa sangat kecewa terhadap Pemkab Aceh Utara dan Pemerintah Aceh yang seakan tutup mata dan tidak pernah peduli terhadap kepentingan rakyatnya,” katanya lagi.
Padahal menurut warga, jalan ini sudah diajukan di setiap kali Musrenbang di kecamatan, setiap tahunnya. Namun tidak pernah ada realisasi.
“Oleh karenanya warga melakukan aksi protes hari ini, jalan penghubung antar kecamatan yang panjangnya sekitar 2 Km bahkan juga berfungsi sebagai jalan utama pada saat warga menuju pusat pemerintahan kabupaten Aceh Utara,” ujar seorang warga lainnya.
Amiruddin, salah satu perwakilan peserta aksi mengatakan desa yang terhubung langsung dengan jalan tersebut meliputi Gampong Meunasah Sagoe, Matang Puntong, Tanjong Geulumpang dan Meunasah Pante Kecamatan Baktiya Barat.
Disampaikannya, jalan tersebut sangatlah penting bagi masyarakat di beberapa gampong, selain sebagai jalur lintas masyarakat dan anak-anak sekolah, juga sebagai jalur bisnis untuk mengangkut hasil usahanya.
“Jalan ini juga digunakan masyarakat disini untuk mengangkut hasil pertanian dan perikanan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat. Makanya sangatlah penting untuk segera di perbaiki,” harapnya.
Selain pembangunan jalan, lanjut Amiruddin, warga juga memohon kepada pihak terkait untuk membangun talud (tebing penahan) di sisi jalan. “Supaya sisi jalan tidak terus longsor, terlebih pada saat musim hujan dan air pasang menggenangi badan jalan,” katanya.
Hal senada juga disampaikan seorang warga lainnya. Bila hujan, genangan air menyebabkan jalan seperti kubangan.
“Banyak warga menjadi korban laka lantas, warga mengalami kecelakaan akibat terperosok ke lubang jalan tersebut, termasuk anak sekolah. Akses jalan ini sering memakan korban, apalagi kalau malam hari jalan ini sangat gelap, akibatnya pengendara sepeda motor tak dapat mengelak akibat banyaknya lubang di tengah badan jalan yang di genangi air akibat banjir pasang purnama,” paparnya.
Camat Seunuddon, Muslim Araly saat dikorfirmasi wartawan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp mengucapkan terimakasih kepada para wartawan yang telah memberikan informasi terkait jalan rusak tersebut.
“Kami pihak Muspika Kecamatan Seunudon berterimakasih atas informasi jalan tersebut, kami akan menindak lanjuti dan meneruskan ke dinas teknis terkait,” tulisnya.[]