JAKARTA | ACEH INFO – Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menanggapi kejadian perampokan dengan modus razia di Kabupaten Langkat Sumatera Utara, yang menimpa warga Aceh di Jalan lintas Nasional Medan – Banda Aceh, tepatnya di depan Pos Lantas Gebang Polsek Langkat. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 15 Januari 2022, saat korban dalam perjalanan dari Aceh menuju Medan.
Berdasarkan keterangan yang dimuat di media dikatakan, Suhelmi (26), warga Lhokseumawe Aceh didatangi sekelompok orang yang menggunakan atribut polisi. Mereka lantas masuk ke dalam minibus dan memaksa korban untuk membuka sandi handphonenya.
Para pelaku juga diduga melakukan pengecekan tanpa izin dan menjarah seluruh isi kantong korban yang berisi uang senilai Rp7,8 Juta. Dugaan kuat bahwa tindakan pemerasan ini dibekingi oleh oknum polisi setempat.
“Saya mengimbau kepada anggota kepolisian yang bertugas hendaknya mengedepankan sikap humanis dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Jauhi sikap premanisme dan sikap keras yang berlebihan. Kejadian ini merupakan bentuk penyimpangan yang harusnya tidak boleh terjadi saat anggota bertugas di lapangan,” kata Nasir dalam sebuah wawancara di ruang sidang Komisi III DPR RI, Kamis, 20 Januari 2022.
Nasir menilai, arogansi dalam pelayanan secara terus-menerus akan semakin memperkuat persepsi masyarakat yang kurang bagus terhadap citra dan profesionalisme institusi Polri.
“Perbuatan oknum yang arogan dapat merusak (wajah) satu institusi, tentu ini tidak boleh kita biarkan begitu saja. Tolong Pak Kapolres ditangani dengan baik peristiwa perampokan yang menimpa warga Aceh tersebut. Saya mendengar bahwa korban sudah melaporkan kejadian itu ke Propam dan SPKT Polres Langkat,” kata Nasir.
Karena itu, Nasir akan terus memantau perkembangan dari pengusutan kejadian itu dan mengupayakan komunikasi ke Polsek setempat.
Menurutnya, polisi mempunyai tugas mulia yaitu mengayomi dan melayani masyarakat. Untuk itu menurutnya perlu penjelasan dari pihak Polsek Langkat sebagai pertanggungjawabannya mengenai peristiwa perampokan yang berkedok razia ini.
“Tentu peristiwa ini mendapat perhatian serius masyarakat khususnya bagi warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Sumatera Utara via darat,” katanya.
Menurutnya yang dibutuhkan saat ini adalah kerjasama pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih jauh dan menindak oknum yang melanggar, sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ia pun berharap, pihak kepolisian bisa menuntaskan masalah ini dengan pendalaman apakah adanya unsur kesengajaan dan pembiaran di lapangan. Jika terbukti ada, maka perlu keseriusan untuk bertindak tegas terhadap oknum untuk mengurangi kecemasan masyarakat.
“Semua kita sama di mata hukum, harus ditindak sesuai hukum yang berlaku terhadap pelaku yang telah meresahkan masyarakat. Sehingga, masyarakat menjadi tenang dalam melakukan perjalanan tanpa dibayangi ketakutan akan peristiwa serupa,” tutup Nasir.[]