ACEH INFO | SIGLI – Toet Budee Trieng atau mainan meriam karbit bambu terus berlangsung sejak puluhan tahun silam di Kabupaten Pidie, Aceh.
Kegiatan yang seaakan sudah menjadi tradisi ini digelar khusus setiap malam kedua Hari Raya Idul Fitri.
Seiring perkembangannya, atraksi Toet Budee Trieng tak lagi sebatas menggunakan bambu sebagai bahan baku utama meriam yang cenderung memiliki ukuran terbatas.
Warga menghadirkan meriam-meriam baru yang dibuat dari berbagai bahan termasuk drum bekas, dengan ukuran yang bahkan lebih besar dari tubuh orang dewasa.
Hasilnya, meriam karbit ini mengeluarkan suara yang menggelegar hingga mengakibatkan beberapa warga lanjut usia dan balita harus diungsikan sementara.
Disisi lain, sumbangan khusus untuk atraksi ini datang dari berbagai kalangan, tak terkecuali warga Pidie yang merantau ke luar Aceh, termasuk di luar negeri.
Kini, tradisi Toet Budee Trieng tidak saja menjadi tradisi di Pidie, tapi juga menjadi adegan yang dinanti warga dari kabupaten/kota lainnya yang datang khusus menyaksikannya.