24.9 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Utang Luar Negeri Indonesia Turun 2,6 Miliar Dolar AS

JAKARTA | ACEH INFO – Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah utang luar negeri Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar 409,5 miliar dolar AS, turun sebanyak 2,6 miliar dolar AS dari bulan sebelumya yang tercatat sebesar 412,1 miliar dolar AS.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif/Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Rabu, 15 Juni 2022. Menurutnya, penurunan itu terjadi karena adanya penurunan utang luar negeri sektor publik. Meski demikian, secara tahunan utang luar negeri Indonesia pada akhir April 2022 mengalami kontraksi 2,2% (yoy) lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0% (yoy).

Erwin Haryono menambahkan, posisi utang luar negeri pemerintah pada April 2022 tercatat sebesar 190,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 196,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, pertumbuhan utang luar negeri pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% (yoy).

Penurunan utang luar negeri pemerintah terjadi akibat beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo di bulan April 2022 dan adanya pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Komponen pinjaman juga mengalami penurunan secara neto, seiring pelunasan pinjaman yang lebih tinggi dibanding penarikan pinjaman dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas.

“Posisi utang luar negeri pemerintah relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi refinancing risk jangka pendek, mengingat hampir seluruhnya merupakan utang luar negeri dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,96% dari total utang luar negeri pemerintah,” jelasnya.

Sementara itu utang luar negeri swasta sedikit meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada April 2022 tercatat sebesar 210,2 miliar dolar AS, tumbuh rendah sebesar 0,03% (yoy), setelah mengalami kontraksi 1,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perkembangan tersebut disebabkan oleh utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang tumbuh sebesar 0,5% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,7% (yoy), terutama seiring dengan penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan dan penggalian.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS