JAKARTA | ACEH INFO – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menandatangani dekret mobilisasi massa atau komponen cadangan militer menyusul dua gelombang serangan Rusia pada Kamis (24/2).
Dengan berlakunya dekret ini, komponen cadangan militer yang berisikan masyarakat sipil berusia 18-60 tahun bisa dipanggil untuk memperkuat militer selama satu tahun ke depan.
Diberitakan Reuters, pemerintah menyatakan mobilisasi massa akan berlangsung selama 90 hari dari saat dekret ditandatangani.
Dekret ini ditandatangani untuk memastikan ketahanan Ukraina dan juga mempertahankan kemampuan bela diri negara.
Secara terpisah, parlemen Ukraina juga telah menyepakati dekrit karena negara dalam kondisi darurat militer.
Sebelumnya Zelensky memang telah mengumumkan Ukraina dalam kondisi darurat militer pada Kamis Pagi.
“Rusia melakukan serangan terhadap infrastruktur militer kami dan penjaga perbatasan kami. Ada ledakan terdengar di banyak kota di Ukraina. Kami mengumumkan darurat militer di seluruh wilayah negara kami,” ujar Zelensky.
Invasi yang dilakukan Rusia di beberapa kota itu hingga Kamis malam waktu setempat telah menewaskan 57 orang dan membuat 169 lainnya terluka.
Selain korban tewas dan luka, sebanyak 100.000 orang lebih juga telah bergerak meninggalkan Ukraina usai kota dibombardir pasukan utusan Vladimir Putin tersebut.[]