LANGSA | ACEH INFO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa menggelar aksi demo di Kantor DPRK Langsa, Senin, 29 Agustus 2022.
Kedatangan mereka untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Amatan acehinfo.id, sebelum ke gedung dewan, puluhan mahasiswa berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu sambil membawa spanduk yang bertuliskan “Tolak Kenaikan BBM dan TDL, BBM Naik Elit Lapangan Kerja Sulit” mereka mengelilingi pusat kota dengan berjalan kaki dan setelah itu menuju ke Kantor DPRK Langsa.
Setibanya di gedung dewan sekitar pukul 10.50 WIB, mereka disambut oleh anggota DPRK Langsa, Zulkifli Latif, H T Hidayat, Melvita Sari, Burhansyah, Pangian Widodo Siregar dan T Ratna Laila Sari.
Pada kesempatan itu, secara bergantian mereka melakukan orasi menolak kenaikan BBM dan TDL. Mereka bahkan menolak pembangunan ibu kota baru.
Dalam orasinya, Ketua HMI Cabang Langsa, Amiruddin, menegaskan menaikkan harga BBM sama saja menyengsarakan rakyat. “Kami minta kepada anggota DPRK Langsa untuk menyampaikan ke Pemerintah Pusat agar tidak menaikkan harga BBM.”
“Masyarakat miskin akan merasakan dampak dari kenaikan harga BBM dan TDL. Jika tuntutan kami tidak direspon, maka kami akan membawa massa yang lebih banyak lagi. Tolak kenaikan harga BBM dan TDL,” teriak salah satu orator.
Pada kesempatan itu, Zulkifki Latif, menyampaikan terima kasih kepada mahassiwa yang telah hadir ke DPRK Langsa untuk menyuarakan jeritan masyarakat tentang kenaikan harga BBM dan TDL.
“Kami juga telah mendengar jeritan masyarakat jika harga BBM dinaikan. Untuk itu, kami akan membuat surat pernyataan mendukung petisi yang disampaikan mahasiswa dan akan mengirimkannya ke Pemerintah Pusat,” sebutnya.
Menurutnya, dukungan DPRK Langsa terhadap penolakan kenaikan harga BBM dilakukan demi kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat kelas ke bawah. “DPRK Langsa mendukung penolakan (kenaikan) harga BBM,” ungkapnya.
Setelah mendengar arahan dari DPRK Langsa, akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 11.30 WIB.[]
