JAKARTA | ACEH INFO – Setidaknya 245 orang tewas di Suriah ketika bangunan-bangunan runtuh setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,8 yang berpusat di negara tetangga Turki.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (6/2/2023), Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan bahwa lebih dari 230 orang tewas dan lebih dari 600 orang terluka di wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah. Sementara sebuah rumah sakit mengatakan kepada AFP bahwa delapan orang lainnya tewas di wilayah utara yang dikendalikan oleh faksi-faksi pro-Turki.
“Enam ratus tiga puluh sembilan orang terluka dan 237 orang tewas di provinsi Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus,” kata Kementerian Kesehatan Suriah dalam sebuah pernyataan.
Sementara sebuah rumah sakit mengatakan kepada AFP bahwa delapan orang lainnya tewas di wilayah utara yang dikendalikan oleh faksi-faksi pro-Turki, sehingga jumlah total korban jiwa saat ini mencapai setidaknya 245 orang.
Koresponden AFP di Suriah utara mengatakan warga yang ketakutan berlarian keluar dari rumah mereka setelah gempa terjadi pada Senin (6/2) sebelum fajar waktu setempat di dekat kota Gaziantep, Turki, sekitar 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Suriah.
Tim penyelamat bergegas mencari korban selamat di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di tengah hujan musim dingin yang deras.
Di Aleppo saja, 24 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka ketika 20 bangunan runtuh di provinsi itu, kata kantor berita resmi Suriah, SANA, mengutip seorang pejabat di provinsi itu.
SANA mengatakan guncangan gempa bumi dirasakan mulai dari pantai barat Latakia hingga Damaskus, ibu kota Suriah.
“Gempa ini adalah yang terkuat sejak Pusat Gempa Nasional didirikan pada tahun 1995,” kata Raed Ahmed, yang mengepalai pusat tersebut, kepada SANA.
Di wilayah Suriah utara yang dikendalikan oleh faksi-faksi pro-Turki, setidaknya delapan orang dilaporkan tewas di wilayah Azaz dan Al-Bab. Demikian menurut Omar Alwan, koordinator tanggap medis untuk wilayah tersebut kepada AFP, menambahkan jumlah itu kemungkinan akan meningkat seiring operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.
Di wilayah tetangga Idlib yang dikuasai pemberontak, yang berbatasan dengan Turki, kelompok White Helmets mengatakan ada “puluhan korban dan ratusan orang terluka dan terjebak di bawah reruntuhan”.
“Tim kami berada pada tingkat siaga tertinggi untuk merespons dan menyelamatkan korban,” kata kelompok itu di Twitter.[]
Sumber: Detik