BANDA ACEH | ACEH INFO – Presiden Persiraja, Zulfikar SBY, mengaku belum melunasi utang pembelian saham Persiraja sebesar Rp650 juta dari total penjualan Rp1 miliar. Dia akhirnya merunut sejarah pembelian saham Persiraja dan berkisah tentang pembelian saham—yang seharusnya menurut Dek Gam sebenarnya bersifat gratis lantaran adanya subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Bahwasanya ada saham Persiraja yang belum kita bayarkan sebesar Rp650 juta, benar demikian,” kata Presiden Persiraja, Zulfikar SBY, menyikapi somasi yang dilayangkan kubu Nazaruddin Dek Gam, Jumat, 20 Januari 2023.
Zulfikar kepada awak media yang datang dalam konferensi pers di Sekretariat Persiraja, Stadion Lampineung, kemudian berkisah tentang sejarah pembelian saham Tim Lantak Laju tersebut. Dia mengaku sebenarnya tidak ingin mengungkap ke publik terkait proses pembelian saham tersebut, karena menyangkut marwah Dek Gam yang notabenenya adalah Anggota DPR RI asal Aceh.
“Lon jaga ie muka dron bang Dek Gam,” ungkap Zulfikar SBY.
Saat itu, kata Zulfikar SBY, pihaknya sempat menanyakan apa yang akan disampaikan kepada awak media terkait pembelian saham Persiraja tersebut. Menurut Zulfikar, saat itu, Nazaruddin Dek Gam menyiratkan bahwa pembelian saham Persiraja itu gratis.
“Beliau bilang gratiskan, sehingga beredar lah di publik waktu itu, seolah-olah ini gratis. Namun dengan sendirinya membuka hal tersebut, bahwa saya membayar Rp350 juta,” ungkap Zulfikar SBY.
Baca: Nazaruddin Dek Gam Somasi Zulfikar SBY Terkait Pembelian Saham Persiraja?
Dia mengaku pada saat itu dirinya hendak menyelamatkan Persiraja—yang menurutnya berada di titik “sakratul maut.” Dia pun menyebutkan pembelian klub tersebut sebelumnya mendapat dukungan dari Pj Gubernur Aceh yang menaruh atensi besar kepada Persiraja.
Dari pembicaraan antara Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Zulfikar SBY, dan juga Nazaruddin Dek Gam itulah kemudian saham Persiraja disebut dijual sebesar Rp1 miliar. Namun, pada saat itu, Zulfikar SBY mengaku tidak mengantongi uang sebesar yang disebutkan sehingga sempat terjadi tawar menawar harga penjualan saham klub Tim Lantak Laju.
“Udah Rp500 juta juga boleh. Kalau kurang dari situ bagaimana? Boleh, yang penting kita buat tanda penyerahannya Rp350 juta yang terakhir, sisanya kita potong cek,” ungkap Zulfikar SBY menirukan dialog antara dirinya dengan Nazaruddin Dek Gam.
Saat itu, kata Zulfikar SBY, Dek Gam sempat meyakinkan bahwa uang senilai Rp1 miliar yang dikeluarkan tersebut akan kembali dari subsidi PT LIB dan juga penjualan tiket pertandingan. Menurutnya pendapatan dari dua hal tersebut akan menutupi sisa utang pembelian saham Persiraja.
“Beliau sendiri yang mengarahkan saya, sehingga saya ketidakpahaman di awal itu, tetapi karena niat saya ingin menyelamatkan Persiraja, akhirnya saya maju dengan konsekuensi yang kami berharap di situ ada uang subsidi dari LIB, sebesar Rp800 juta, ternyata tidak dibayarkan yang ada dibayar Rp100 juta per bulan sebanyak dua kali, bahkan yang kedua dipotong karena kita ada musibah,” papar Zulfikar SBY.
Belum sampai disitu, Persiraja seperti halnya klub-klub lain di Indonesia, bahkan harus ikut berhenti berkompetisi setelah adanya insiden Kanjuruhan. “Jadi tidak seperti kami bayangkan, bahkan sampai hari ini saya terhutang,” tandas Zulfikar SBY yang juga mengaku telah merehab Stadion Lampineung sebesar Rp350 juta.
Dia mengaku akan melunasi utang pembelian saham Persiraja kepada Dek Gam. Namun, dia meminta waktu karena Indonesia telah menghentikan kompetisi Liga 2. “Beliau sampaikan ini gratis, ternyata ini tidak gratis, kita buka aja semua,” kata Zulfikar SBY.[]