LHOKSEUMAWE | ACEH INFO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda merilis laporan, suhu udara di Provinsi Aceh mencapai 35 derajat Celsius, sehingga terasa panas dan menyengat.
Kepala Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, suhu udara tersebut mengalami peningkatan karena wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau dan beberapa daerah saja yang mengalami hujan ringan.
“Saat ini wilayah Aceh sudah memasuki musim kemarau, memang ada beberapa daerah yang mengalami hujan ringan, hal tersebut diakibatkan oleh tekanan rendah dan pergerakan masa udara,” ujar Zakaria, Selasa, 17 Mei 2022.
Berdasarkan hasil pemantauan suhu udara dapat meningkat, yaitu mencapai 36 derajat celsius. Meskipun demikian, BMKG menyebut hal tersebut masih dalam kategori normal, tidak termsuk ekstrem.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak perlu khawatir tentang terjadinya gelombang panas karena secara umum untuk wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh, tidak ada potensi terjadinya gelombang panas.
“Memang banyak yang mengkhawatirkan gelombang panas, apalagi ada isu-isu yang berkembang, maka itu tidak perlu khawatir, daerah kita tidak ada potensi gelombang panas,” tutur Zakaria.
Dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan metode membakar karena dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Akibat suhu udara yang panas, banyak lahan gambut menjadi kering.
“Suhu 35 derajat Celsius itu menyebabkan lahan gambut menjadi kering, dengan puting rokok saja bisa menyebabkan terjadinya kebakaran lahan,” kata Zakaria.[]
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS