BANDA ACEH | ACEH INFO – Sebanyak sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) terluka akibat gempa M 7,4—sebelumnya versi USGS melaporkan besarnya 7,8—yang mengguncang Turki pada Senin, 6 Januari 2023 kemarin. Gempa yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep, Turki tersebut juga disebut berdampak hingga Suriah, Libanon dan Palestina.
Kepastian adanya korban luka-luka ke sepuluh WNI tersebut dikeluarkan secara resmi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, Selasa, 7 Februari 2023 kemarin. Dalam siaran pers tersebut, KBRI menyebutkan empat di antara WNI yang terluka telah ditangani di rumah sakit. Satu korban terluka dirawat di rumah sakit Kahramanmaras dan satu lainnya di rumah sakit wilayah Hatay.
“Enam orang pekerja spa therapist di Hatay mengalami patah tulang dan tidak dapat tertampung di rumah sakit setempat sehingga akan dievakuasi ke Ankara,” tulis KBRI.
KBRI juga belum berhasil mengonfirmasi keberadaan satu orang ibu dengan dua anak di Antakya. Namun, pihak KBRI terus mengupayakan mencari tahu keberadaan para WNI ini melalui otoritas setempat, simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat.
Selain itu, KBRI juga belum berhasil menghubungi dua orang WNI yang bekerja di spa therapist, di Dyarbakir.
Hingga kemarin, KBRI telah menerima permintaan evakuasi terhadap 104 orang WNI pascagempa meluluhlantakkan Turki. Ratusan WNI itu dirincikan sebanyak 40 orang berada di Gaziantep saat kejadian, selanjutnya 40 WNI di Kahramanmaras, sebanyak 14 di Dyarbakir, sembilan di Hatay, dan satu WNI di Adana.
“Pada umumnya tempat tinggal atau asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga minus 7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju,” lanjut KBRI.
Pihak Dubes RI bersama Tim KBRI Ankara pada 7 Januari 2023 dinihari telah bergerak ke Gaziantep untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Pemerintah RI. Bantuan yang dibawa dalam satu kontainer tersebut berisi bahan makanan yang akan diserahkan kepada Bulan Sabit Turki (Kizilay).
Selain membawakan bantuan, Tim KBRI yang menuju Gaziantep nantinya dibagi menjadi empat kelompok. Mereka akan ditugaskan untuk mengevakuasi WNI di wilayah terdampak gempa seperti di Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay dan Dyatrbakir. “Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan,” bunyi siaran resmi KBRI di Ankara, Turki.
Informasi yang diterima acehinfo.id dari Ketua Ikatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT), gempa yang mengguncang negara bulan sabit tersebut mengakibatkan 2.291 jiwa meninggal dunia. Selain itu, gempa tersebut juga membuat 15.834 orang luka-luka dan sebanyak 6.217 bangunan runtuh di 10 provinsi Turki.
Baca: KBRI Evakuasi Dua Warga Aceh di Turki Pascagempa, Tiga WNI Luka-luka
IKAMAT juga menginformasikan terdapat 130 warga Aceh yang saat ini berada di Turki saat kejadian gempa mengguncang kawasan. Dari jumlah tersebut, kata Muhammad Akbar, dua antara warga Aceh tersebut berada di Kahramanmaras.[]
