IDI RAYEUK | ACEH INFO – Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Timur, Polda Aceh berhasil mengungkap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika jaringan internasional.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru.Minggu, 30 Juni 2024, menyebutkan pelaku kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika tersebut berinisial JU (33), warga Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur.
Dikatakannya, pengungkapan ini berkat informasi bahwasanya pada Sabtu, 29 Juni 2024, sekira pukul 21.00 WIB, pelaku membawa narkotika jenis sabu melintas di sebuah desa di wilayah Nurussalam.
“Informasi tersebut ditindaklanjuti oleh anggota dan langsung melakukan penyelidikan. Setibanya di lokasi petugas mengamankan JU kemudian dilakukan pengeledahan dan ditemukan barang bukti berupa tiga bungkus yang diduga narkotika jenis sabu seberat 200 gram,” ucap Kapolres.
Kepada petugas, JU mengatakan sabu tersebut diperoleh dari AP (nama panggilan warga Malaysia), kemudian JU membawanya menuju Aceh Timur dengan cara memasukkan bungkusan tersebut ke dalam anusnya agar masuk ke dalam perut.
Setelah dirasakan perut nyaman, JU lalu berangkat dari Malaysia menuju Aceh Timur dengan menggunakan kapal Tongkang.
“Saat ini, pelaku berikut barang bukti sudah diamankan di Satresnarkoba Polres Aceh Timur untuk proses pengembangan dan penyidikkan lebih lanjut,” ujar Kapolres.
Kapolres mengungkapkan, sejak Januari hingga Juni 2024, pihaknya telah mengungkap 26 kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika, terdiri dari 23 kasus sabu dan 3 kasus ganja dengan jumlah tersangka 35 orang yakni 33 laki laki dan 2 perempuan.
Sedangkan barang bukti narkotika yang disita sebanyak 1,6 kilogram narkotika jenis sabu dan 100,65 kilogram narkotika jenis ganja.
Alumi AKPOL 2003 ini mengapresiasi dan berterimakasih kepada masyarakat yang peduli dan mau menginformasikan adanya tindak pidana penyalahgunaan narkotika di wilayahnya.
“Kami menyadari tanpa dukungan serta kerjasama dari masyarakat kami akan kesulitan mengungkap tindak pidana penyalahgunaan narkotika. Alhamdulillah, masyarakat sangat mendukung dan membantu kami menyelamatkan anak bangsa dari kerusakan mental dan moral yang disebabkan oleh narkotika,” pungkas Nova.[]
