BANDA ACEH | ACEH INFO – Sejumlah pedagang di Banda Aceh dan Aceh Besar kedapatan menjual gas elpiji 3 Kilogram subsidi seharga Rp35 ribu per tabung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) gas melon yang ditujukan untuk masyarakat miskin tersebut Rp 18 ribu per tabung.

Hal tersebut terungkap dalam sidak yang digelar tim terpadu di sejumlah lokasi di Banda Aceh dan Aceh Besar, Rabu, 9 Maret 2022. Kegiatan ini dikoordinasi oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh.

“Dari temuan tim tadi, kita mendapatkan ada para penjual eceran menjual LPG 3 kg dengan harga Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per tabung, padahal HET Rp 18 per tabung,” kata Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi ESDM Aceh, Dian Budi Darma kepada awak media.

Selain penjualan di atas HET, dalam sidak tersebut petugas gabungan juga menemukan adanya penjualan gas dari Aceh Besar di Banda Aceh.

ESDM Aceh, kata Budi, akan terus memantau penjualan gas elpiji 3 Kg guna mengatasi kenakalan para pedagang. Pihaknya juga akan terus menyosialiasikan kepada warga agar penyaluran gas 3 Kg ini tepat sasaran.

“Mungkin kedepannya kalau kedapatan lagi, baru ada tindakan dari kita,” kata Dian Budi Darma.

Sementara Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, lembaga penyalur resmi gas elpiji 3 Kg adalah pihak pangkalan. Menurutnya dengan adanya pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan di lapangan, maka diperlukan adanya kartu kendali.

Pria yang akrab disapa Toke Awi tersebut menduga adanya operandi yang dilakukan pedagang dalam mendapatkan gas elpiji kilogram subsidi. Antara lain dengan menggunakan cara pembelian oleh orang berbeda dalam satu keluarga.

“Misalnya dalam satu keluarga itu ada lima orang, maka dia dapat lima (tabung gas), dikumpulin, makanya harga jadi Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per tabung,” katanya.[]

WARTAWAN: TEUKU AUFAQ