BANDA ACEH | ACEH INFO – Rendy Umbara mengajak tokoh agama di Banda Aceh hingga masyarakat luas untuk bersama-sama memberantas judi online yang semakin hari semakin meresahkan.
Menurut Rendy, pertahanan yang paling penting terhadap judi online adalah pertahanan masyarakat dan pribadi.
“Saya mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan juga melaporkan jika ada indikasi tindakan judi online,” kata Rendy, Selasa, 25 Juni 2024.
Rendy menegaskan, saat ini maraknya judi online yang berdampak pada rusaknya generasi muda Aceh khususnya Banda Aceh, telah mewabahi seluruh generasi bangsa Indonesia.
Kemajuan teknologi ternyata membawa dampak pada kerusakan mental anak bangsa. Dimana game game yang biasa dimainkan anak-anak usia sekolah telah berubah menjadi judi online.
Game-game yang berafiliasi ke judi online tidak hanya dimainkan oleh anak-anak sekolah dan remaja. Namun juga telah membias ke generasi tua.
“Bahkan, tingginya perceraian saat ini terjadi akibat para suami lalai dengan game online,” kata alumni Unsiyah ini.
Kemudian, fakta fakta lain dari bebasnya judi online saat ini yaitu tingginya pinjaman online, utang piutang yang berakibat perkelahian penganiayaan serta pembunuhan.
Ironisnya, berkembangnya judi online ke seluruh lapisan masyarakat ini, karena sering kali dianggap biasa. Dari kebiasaan itulah akhirnya berpengaruh kepada mental masyarakat dan menimbulkan sifat berketergantungan dengan judi online.
“Pola-pola seperti ini dimana-mana ada. Kadang-kadang tanpa disadari itu termasuk dalam praktek perjudian,” ucap Rendy.
Karenanya, sebagai seorang pemuda yang peduli terhadap nasib generasi muda, Rendy mendorong adanya kerjasama tokoh agama, ormas dan lembaga keagamaan dengan pemerintah untuk memberantas judi online secara bersama-sama.
Pemuda berdarah Bireuen dan Pidie Jaya ini juga meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas memberantas judi online di Banda Aceh hingga ke akar-akarnya. Salah satunya, dengan membuat gerakan bersama tokoh agama.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera menutup akses situs-situs judi online yang meresahkan masyarakat,” pungkas Rendy alumni Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta.[]
