28.3 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Razali AR: Pembangunan Desa dan Kota Harus Seimbang

BANDA ACEH | ACEH INFO – Keseimbangan pembangunan antara desa dan kota sangat penting untuk kemajuan suatu wilayah, karena desa merupakan penopang kebutuhan kota. Pedesaan juga harus dibangun menjadi wilayah mandiri yang secara langsung juga berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.

Hal itu disampaikan Razali AR, Minggu, 23 Juli 2023, putra Aceh di Kementerian Desa, PDT dan Trasmigrasi yang akan memasuki masa purnabakti. Menurut pria kelahiran Meureudu, 10 November 1962 ini, pembangunan wilayah pedesaan dan perkotaan yang tidak seimbang akan menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

“Keseimbangan pembangunan antara desa dan kota itu penting. Kita harus melihat secara spesifik, karena persoalan-persoalan yang dihadapi di wilayah desa dengan wilayah perkotaan itu berbeda, begitu juga dengan potensinya,” jelas alumnus Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan pada Program Pascasarjana (S2) Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Razali AR yang kini berkarir di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi ini menambahkan, pembangunan berbasis pedesaan juga sangat penting dalam memperkuat fondasi perekonomian negara. Selain itu, desa memiliki permasalahan yang lebih besar dibandingkan dengan kota, mulai dari persoalan kemiskinan, tingkat kesehatan yang rendah, hingga sarana dan prasarana yang kurang.

“Permasalah ini hanya bisa diatasi dengan menggiatkan pembangunan di desa, sehingga antara desa dan kota terjadi keseimbangan. Harus ada konsep pembangunan yang berkelanjutan di desa dengan menerapkan prinsip suistainable development goals, karena desa merupakan penopang kebutuhan kota,” tambahnya.

Razali AR mengawali karirnya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengembangan Dunia Usaha Bappeda Aceh hingga 6 Oktober 1997,  kemudian pada 22 Juli 1997 ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Singkil.

Pada 1 April 2002 dari Plt kemudian ditetapkan menjadi Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Singkil, jabatan itu dipegangnya hingga 2016, karena pada 31 Juli 2006 Razai AR ditarik kembali ke Provinsi Aceh menjadi Pejabat (Pj) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Delapan bulan menjadi Pj, pada 6 Maret 2008 dari ditetapkan menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh. Jabatan ini diembannya hingga tahun 2007, sebelum kemudian dikembalikan ke Kabupaten Aceh Singki menjadi Pj Bupati di Negeri Hamzah Fansury tersebut.

Setelah sukses menjalankan tugas di Singkil, Razali AR kemudian hijrah ke Pusat. Sejak 31 Juli 2013 bertugas sebagai Asisten Pendidikan dan Keterampilan di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Pada 12 Maret 2014 dipindahkan dipromosikan menjadi Asisten Deputi Urusan Kelembagaan Ekonomi di kementerian yang sama.

Sukses di jabatan tersebut, karirnya terus menanjak, pada 12 Mei 2015 dipromosikan lagi menjadi Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas Direktorat Jenderal PKP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi pada 26 Januari 2016.

Ketika di Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, selain tugas pokok sebagai Sekretaris Badan Pengembangan Informasi Desa PDT dan Transmigrasi, Razali AR juga merangkap sebagai PIC pemantauan dana desa se Provinsi Aceh yangg ditunjuk oleh Menteri Desa PDT dan Transmigrasi.   Tugasnya memastikan dana desa terealisasi tepat waktu di 6.499 desa di seluruh Aceh.

Dalam menjalankan tugas pemantauan itu, Razali AR sering menggelar rapat dengan pejabat daerah, bahkan dalam masa pandemi Covid-19 via zoom meeting, terutama dengan para Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Gampong (PMG) Provinsi Aceh dan Kadis PMG Kabupaten/Kota se-Aceh. Hasil rapat itu kemudian dilaporkannya kepada Menterii Desa PDT dan Trasmigrasi.

Masih di Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, sejak 2 Januari 2021, Razali AR menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengembangan dan Informasi hingga 1 Desember 2022. Setelah itu sejak 2 Desember 2022 Razali AR memasuki masa pensiun. Kini putra Aceh kelahiran Meureudu ini akan melanjutkan pengabdiannya untuk pembangunan daerah dengan ikut menjadi salah satu calo anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Aceh.

Razali AR merupakan alumni Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan pada Program Pascasarjana (S2) Institut Pertanian Bogor (IPB). Sebelumnya Razali AR juga menempuh pendidikan sarjana (S1) di Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB. Sementara jenjang pendidikan dasar hingga tingkat menengah diselesaikannya di daerah kelahirannya di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS