LHOKSEUMAWE | ACEH INFO – Semenjak harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax naik, warga banyak beralih ke Pertalite. Peningkatan permintaan Pertalite bahkan mencapai 4 hingga 5 ton per harinya.
“Biasanya dalam sehari itu delapan ton, tapi sekarang mencapai 12 ton per hari,” kata Bukhari, supervisor SPBU Kutablang Lhokseumawe, Jumat, 8 April 2022.
Sejak Pertalite menjadi subsidi pengganti premium sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 37 Tahun 2022, maka penyalurannya pun dibatasi sesuai kuota. Pihak SPBU Kutablang bahkan mulai melarang pengisian Pertalite menggunakan jeriken guna mengantisipasi kelangkaan.
“Sesuai peraturan yang dikeluarkan Kementerian ESDM untuk pengisian jeriken sudah dilarang sekarang karena Pertalite jadi BBM penugasan seperti Premium dulu. Jadi kami tidak melayani pengisian jeriken lagi,” kata Bukhari.
Saat ini harga Pertalite masih dijual seharga Rp 7.650 per liter di SPBU Kutablang. Sementara untuk harga Pertamax meningkat dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liternya. Sedangkan solar bersubsidi dijual seharga Rp 5.150 per liter dan Rp 9.600 per liter untuk nonsubsidi.[]
WARTAWAN: MAULIDI ALFATA
