BANDA ACEH | ACEH INFO – Anak di bawah umur mendominasi usia pengungsi Rohingya yang terdampar di Gampong Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, pada Senin, 26 Desember 2022 sekira pukul 17.30 WIB. Saat ini, para pengungsi tersebut ditampung sementara di SMPN 2 Muara Tiga yang berjarak sekitar 300 meter dari meunasah gampong setempat.
“Jadi total (pengungsi) 174. Kemudian laki-laki dewasa 36 orang, perempuan dewasa 31 orang, anak laki-laki di bawah 17 tahun 54 orang, dan anak perempuan 53 orang,” kata Kapolsek Muara Tiga, Ipda Fauzi, menjawab pertanyaan acehinfo.id melalui sambungan telepon, Rabu, 28 Desember 2022.
Dia menyebutkan terdapat 34 orang pengungsi yang mendarat di wilayah tugasnya menderita sakit, baik disebabkan karena dehidrasi ataupun batuk dan demam. “Namanya juga sudah lama di laut,” tambah Kapolsek Muara Tiga.
Informasi yang dikumpulkan petugas di lapangan, menurut Fauzi, ratusan pengungsi Rohignya yang berlabuh di Muara Tiga berasal dari Bangladesh. Sementara tujuan mereka adalah untuk mencari suaka. “Jadi bukan tujuannya ke Aceh, karena mereka tujuannya mencari suaka,” ungkap Kapolsek.
Saat ini, kata Fauzi, polisi juga telah mendapatkan identitas yang dikantongi para pengungsi yang terdampar di Muara Tiga, Pidie. Para pengungsi tersebut bahkan turut mengantongi identitas yang diberikan komisioner tinggi PBB untuk pengungsi atau UNHCR.
“Mereka punya ID UNHCR juga,” lanjut Fauzi.
Seperti diketahui, sebelumnya pada Minggu, 25 Desember 2022 sekira pukul 10.00 WIB, pesisir Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar kedatangan 57 pengungsi etnis Rohingya. Mereka mendarat di pantai Benteng Indra Patra dan diantaranya menderita sakit.
Kedatangan rombongan pengungsi di kawasan tersebut hanya selisih satu hari dengan pendaratan ratusan Rohingya di Muara Tiga, Pidie. Saat ditanyakan apakah petugas sudah mengonfirmasi bahwa mereka berasal dari rombongan yang sama, Kapolsek menjawab, ”belum dapat kita pastikan.”
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan UNHCR terkait kedatangan “manusia perahu” tersebut ke Pidie. Dari hasil koordinasi tersebut, UNHCR juga belum dapat memastikan kaitan antara pengungsi Rohingya di Muara Tiga, Pidie, dengan pengungsi yang mendarat di Ladong, Aceh Besar.
Meskipun demikian, berdasarkan penelusuran petugas kepolisian, diketahui rombongan yang mendarat di Pidie berasal dari negara Bangladesh.
Fauzi mengatakan saat ini Polri dan TNI terus memberikan pengamanan untuk kenyamanan para pengungsi yang ditampung sementara di SMPN 2 Muara Tiga Pidie. Pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Imigrasi, Pemda dan lintas sektoral lainnya. “Kapasitas kita memberikan kenyamanan kepada mereka supaya tidak ada gangguan, sementara masalah yang lain ada stakeholder yang menangani. Jadi kami TNI dan Polri memang sudah bersinergi untuk melakukan pengamanan saja,” tutur Ipda Fauzi.[]