BANDA ACEH | ACEH INFO – Pemerintah Aceh baru saja mengeluarkan aturan baru dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 04/INSTR/2022 yang mengatur perpanjangan PPKM berbasis mikro level 1,2, dan 3. Dalam salah satu poinnya, Ingub ini melarang penderita ISPA masuk kerja atau sekolah. Lantas apa itu ISPA?
Merujuk situs kesehatan, klikdokter.com, ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi pada salah satu atau lebih bagian saluran pernafasan. Ini termasuk hidung, faring (tekak atau persimpangan hidung dan tenggorokan), laring (pangkal tenggorokan), sinus, tenggorokan, batang tenggorokan (bronkus), hingga paru-paru, yang berlangsung kurang dari tiga minggu.
Umumnya, infeksi saluran pernapasan akut dibagi lebih lanjut menjadi infeksi saluran pernapasan atas, yang mencakup infeksi pada hidung, sinus, dan tenggorok; dan infeksi pada saluran pernapasan bawah, yang mencakup infeksi pada bronkus dan paru-paru.
Penyebab ISPA
Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan gejala batuk dan pilek.
Infeksi saluran pernapasan akut dapat menular melalui beberapa cara. Seseorang yang mengalami infeksi saluran pernapasan akut dapat menularkan virus atau bakteri melalui droplet saat mereka batuk atau bersin, yang kemudian terhirup oleh orang lain.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung. Misalnya, seseorang yang mengalami infeksi menyentuh hidung atau mata sebelum memegang suatu obyek atau permukaan sebuah benda, virus bisa tertularkan ke orang lain yang menyentuh obyek atau permukaan benda tersebut setelahnya.
Beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab ISPA antara lain:
- Adenovirus, yang dapat menyebabkan pilek, bronkitis, dan pneumonia.
- Rhinovirus, yang dapat menyebabkan pilek.
- Pneumokokus, yang dapat menyebabkan meningitis dan pneumonia.
Gejala ISPA
Gejala infeksi saluran pernapasan akut umumnya timbul sekitar satu hingga tiga hari setelah seorang individu terpapar virus atau bakteri.
Tanda dan gejala tersebut dapat bervariasi pada setiap orang, yang biasanya berupa:
- Pilek atau hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Pegal-pegal pada tubuh
- Sakit kepala
- Bersin-bersin
- Demam ringan
- Meriang
- Penurunan nafsu makan
Gejala yang umumnya terjadi pada infeksi yang memengaruhi saluran pernapasan atas adalah batuk, sakit kepala, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, serta rasa pegal. Seperti pada saluran pernapasan atas, infeksi saluran pernapasan bawah juga dapat ditandai dengan adanya batuk, yang biasanya lebih mengganggu, dan disertai adanya dahak.
Gejala lain dari infeksi saluran pernapasan bawah dapat berupa peningkatan frekuensi pernapasan atau sesak napas.
Diagnosis ISPA
Penentuan diagnosis infeksi saluran pernapasan akut umumnya dilakukan berdasarkan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung. Bila dokter yang memeriksa membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium darah serta rontgen dada untuk menentukan penanganan yang paling sesuai.
Penanganan ISPA
Penanganan infeksi saluran pernapasan akut bergantung pada penyebab dan gejala yang dialami.
Beberapa langkah penanganan yang umumnya dianjurkan oleh dokter adalah:
- Pemberian obat penurun panas dan antinyeri untuk mengatasi keluhan demam, sakit kepala, maupun pegal pada tubuh.
- Pemberian obat pereda batuk untuk mengatasi keluhan batuk. Pilihan obat batuk pun bisa berbeda pada masing-masing orang bergantung pada jenis batuk yang dialami.
- Pemberian obat pereda keluhan pilek yang dapat diberikan secara oral (diminum) atau melalui semprotan hidung.
- Bila infeksi disebabkan oleh bakteri, dokter juga dapat meresepkan obat antibiotik.
Sementara jika merujuk situs kesehatan halodoc.com, diketahui ada beberapa faktor risiko ISPA. Antara lain:
- Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun.
- Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat jantung bawaan atau penyakit paru-paru.
- Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bayi yang berada di tempat ramai.
- Orang-orang di usia pertengahan.
- Orang dewasa yang mengidap penyakit paru obsruktif kronik, gagal jantung progresif, atau asma.
- Orang dengan sistem imun lemah, seperti orang dengan transplantasi organ, leukemia, atau HIV/AIDS.
- Orang yang dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
Komplikasi ISPA
Komplikasi yang dapat terjadi akibat ISPA, antara lain gagal napas karena paru-paru berhenti berfungsi, dan gagal jantung kongestif. Hal yang perlu digarisbawahi, komplikasi ISPA yang serius bisa mengakibatkan kerusakan permanen bahkan kematian.
Pencegahan ISPA
Salah satu cara yang mudah dan ampuh untuk mencegah penularan infeksi saluran pernapasan akut adalah mempraktekkan kebersihan diri yang baik. Di antaranya dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara rutin.
Selain itu, jalani gaya hidup sehat dengan pola makan gizi seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik yang benar dan baik, serta menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi.
Bila dirimu atau anggota keluarga ada yang mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.[]