BANDA ACEH | ACEH INFO – Pemerintah Aceh meminta Dayah Perbatasan Manarul Islam menjadi pelopor gerakan BeREH (Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau).
Hal itu sebagai upaya menciptakan lingkungan bersih serta mampu mendukung terwujudnya proses belajar mengajar yang maksimal.
Hal ini disampaikan Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri SAg usai penyerahan SK dan pengambilan sumpah tenaga kontrak untuk tenaga administrasi dan tenaga teknis Dayah Perbatasan Manarul Islam, Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Senin (31/01/2022).
“Pemerintah Aceh sangat menaruh perhatian terhadap dayah perbatasan, salah satunya Dayah Perbatasan Manarul Islam,” kata Zahrol Fajri.
Dikatakannya, selain sebagai benteng untuk menghadang pendangkalan akidah, dayah yang terletak pada pintu gerbang perbatasan Aceh-Sumatera Utara ini, juga menandakan wajah Aceh secara general.
Selain sebagai proteksi pendangkalan akidah, Dayah Perbatasan Manarul Islam juga diharapkan menjadi pelopor gerakan BeREH.
Menurutnya, segala sesuatu harus dimulai dengan jiwa yang bersih. Kebersihan dayah juga mencerminkan lambang peradaban Aceh yang kental dengan implementasi Syariat Islam.
“Segala perbuatan itu dimulai dari pikiran yang bersih dan jernih. Mari kita mulai dengan hati yang bersih untuk dapat berbenah sehingga dayah menjadi lebih bersih, rapi, estetis dan hijau,” ujar Zahrol Fajri.
Zahrol menjelaskan, dalam kaitan dengan gerakan BeREH, setiap guru dan santri harus diajak untuk menjaga kebersihan, kerapian serta keindahan, dan penghijauan.
Namun, yang terpenting dari semua itu adalah akhlak yang mulia. “Semoga program BeREH yang dipelopori Pemerintah Aceh senantiasa diterapkan dengan baik di Dayah ini,” pinta Zahrol.
Ia berharap ke depan santri dan guru Dayah Perbatasan Manarul Islam menjadi contoh yang baik kepada dayah lain.