Kuliner uengkot paya merupakan warisan leluhur Aceh. Hampir setiap warung di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar menyajikan masakan eungkot paya sebagai menu unggulan.
Memasak kuliner eungkot paya tidaklah susah, yang penting kadar bumbu dan racikannya saja yang harus diperhatikan secara detil dan sesuai dengan selera masing-masing tentunya.
Ikan yang biasa digunakan merupakan ikan air tawar yakni eungkot paya, sesuai dengan namanya. Kalau di warung-warung di Banda Aceh dan Aceh Besar biasanya menggunakan ikan gabus (eungkot bace).
Bahan yang digunakan dalam memasak eungkot paya diantaranya adalah: ikan gabus, air perasan jeruk purut untuk menghilangkan bau amis dari ikan gabus, santan, bungong kala yang diiris kecil-kecil, daun kari untuk menambah aroma masakan, serai yang dimemarkan, kelapa gonseng dan garam secukupnya.
Tentunya kedelapan bahan itu dipakai dengan kadar sesuai banyaknya ikan gabus yang akan dimasak. Diterka-terka saja sesuai selera. Sementara untuk bumbu halusnya bisa digunakan: asam sunti, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, ketumbar dan kunyit bubuk.
Cara memasaknya, pertama, ikan gabus atau eungkot bace yang sudah dibersihkan dilumuri dengan air perasan jeruk purut dan garam secukupnya, biarkan selama 20 menit agar bau amis ikan hilang, terus masak santan.
Kemudian masukkan bumbu halus, serai dan kelapa gonseng ke dalam ikan yang sudah dibumbui garam dan perasan jeruk purut tadi, lalu diaduk sampai rata. Setelah ikan tercampur dengan bumbu halus tadi, angkat dan masukkan ke dalam santan yang sedang di masak tadi.
Selanjutnya tambah air dan garam secukupnya, masukkan juga daun kari dan irisan bungong kala, kalau ada jantung pisang juga boleh ditambahkan untuk sayurnya, masukkan juga asam sunti, lalu aduk rata. Setelah itu tinggal tunggu sampai ikannya matang. Sesekali dikontrol rasa dan kadar kuahnya sesuai selera masing-masing. Setelah matang, maka eungkot paya siap disajikan untuk menu berbuka puasa, yang pastinya akan sangat menggugah selera.[]
