Oleh: Rendy Umbara
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital di kota Banda Aceh, pengunaanya saat ini oleh semua kalangan usia mulai dari anak sekolah dasar sampai masa pensiun.
Kebangkitan Teknologi Digital di era revolusi industri 4.0 menuju society 5.0 Perkembangan digitalisasi di berbagai sektor tak terbendungkan, sehingga tenaga manusia sudah menurun dan berkurang fungsinya.
Teknologi digital, mampu mempercepat pelayanan yang menjadi kebutuhan dasar manusia tanpa membutuhkan waktu yang lama.
Namun, sangat besar pula dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri pada umumnya dan penguna pada khususnya.
Banda Aceh, adalah salah satu kota yang menjadi Smart City di Indonesia, sehingga pengguna teknologi digital atau internet sangat tinggi. Karena Banda Aceh memiliki Indek Pembangunan Manusia (IPM) kedua tertinggi setelah kota yogjakarta sebesar 81,09 pertahun 2023.
Untuk mengurangi dampak negatif bagi pengguna teknologi digital perlu kepedulian yang besar dari Pemerintah Kota Banda Aceh, agar masyarakat tidak terinfeksi virus teknologi digital, yaitu berupa judi online.
Pinjaman online, iklan pornografi, penipuan telemarketing, prostitusi online dan hal-hal negatif lainnya yang berada di media digital. Karena Aceh merupakan negeri syariat Islam yang menjunjung tinggi akhlak dan adab dalam lingkungan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Penggunaan teknologi digital oleh masyarakat Kota Banda Aceh harus terjamin keamanannya dari hal yang negatif di atas agar tidak terjadi keresahan di masyarakat.
Degredasi moral yang terjadi pada generasi muda saat ini merupakan dampak dari radikalisme teknologi digital yang bebas tanpa prokteksi pemerintah dari hal-hal negatif, seperti penggunaan media sosial yang menginformasikan hoax-hoax yang meresahkan masyarakat.
Menjamin penggunaan teknologi digital yang ramah dan aman bagi masyarakat. seperti internet masuk desa, penggunaan jaringan internet bebas di ruang publik.
Pembangunan platform digital terstruktur dimana dikota banda aceh dari hilir ke hulu misalnya simulasi ada masyarakat yang sakit dapat menghubungi dokter dalam aplikasi layanan kesehatan digital kota Banda Aceh lalu resepnya juga bisa ditebus di apotek digital secara gratis lalu diantar dengan oleh ojek online sampai ke rumah pasien.
Begitu juga hal-hal lain pasar digital, platform belajar digital pelajaran SD sampai Perguruan Tinggi, permainan anak-anak dan hal-hal lain yang menjamin pengguna teknologi digital ramah di Kota Banda Aceh.[]
Penulis adalah: Alumni Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta.