Banda Aceh | Aceh Info – Berdasarkan data We Are Social sebanyak 97,8% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial, sementara 96,6% menggunakan internet melalui ponsel. Data tersebut menunjukkan masyarakat bergantung pada teknologi digital untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Temuan ini membuat kemampuan literasi digital dan pemikiran kritis menjadi krusial.
Menjelang Tular Nalar Summit 2025 – acara puncak perhelatan literasi digital di Indonesia, Tular Nalar sebagai program edukasi literasi digital di bawah naungan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) tengah melakukan survei Most Significant Change (MSC). Survei ini dilaksanakan pada 12-15 Maret 2025 di Aceh sebagai kelanjutan dari pelatihan Akademi Digital Lansia (ADL) dan Sekolah Kebangsaan (SK). Kelas-kelas tersebut sukses dilaksanakan pada tahun 2024 mencapai 40.003 peserta SK dan 10.208 peserta ADL. Selain Aceh, Survei MSC dilaksanakan serentak di 5 wilayah lain, yaitu Bandung, Kendari, Kupang, Pontianak, dan Ternate.
Khusus di wilayah Aceh, Tular Nalar bekerja sama dengan Mitra pelaksana program Yaitu Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Aceh yang sukses melaksanakan Sekolah Kebangsaan, dan Mitra Aceh Women’s Peace Foundation (AWPF) yang sukses melaksanakan Akademi Digital Lansia. Survey dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Maret 2025.
Mengusung tema “Semesta Kolaborasi,” Tular Nalar Summit 2025 akan dilaksanakan pada bulan Mei di Jakarta. Acara ini menjadi titik puncak kolaborasi perjalanan program pelatihan literasi digital Tular Nalar yang telah dilakukan dengan harapan gerakan ini bermakna dan akan terus berlanjut untuk para target audiens pelatihan yang telah disasar selama ini. Maka survei MSC menjadi salah satu rangkaian penting untuk mendukung kegiatan ini.
Survei MSC sendiri bertujuan menggali dampak yang dialami oleh penanggung jawab pelaksanaan, perwakilan fasilitator, dan peserta kelas ADL dan SK di wilayah selepas mengikuti pelatihan. Survei dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan personal. Selain itu, disertakan pula perwakilan keluarga peserta dan mitra yang tidak mengikuti kegiatan kelas untuk mengukur dampak lanjutan. “Setelah masyarakat mengikuti program edukasi literasi digital Tular Nalar yaitu ADL dan SK, apakah ada perubahan yang terjadi dalam diri peserta, apakah perubahan tersebut berpengaruh terhadap kualitas kehidupan peserta, dan apakah perubahan tersebut memiliki dampak di masyarakat,” ujar Adven Sarbani sebagai penanggung jawab kegiatan survei MSC.
Data survei ini akan dibuat menjadi laporan tentang perubahan yang terjadi pada peserta dan lingkungannya. Hasil laporan tersebut akan dipublikasikan pada kegiatan terpisah yang dipresentasikan juga pada Tular Nalar Summit 2025.