LANGSA | ACEH INFO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Langsa ‘gempur’ tiga sekolah menengah atas atau sederajat. Kamis 13 Maret 2025.
Kunjungan PWI Kota Langsa dalam rangka memberikan edukasi kepada para pelajar tentang literasi digital
Tiga sekolah yang dikunjungi yaitu SMKN 1 Langsa, SMAN 3 Langsa dan SMKN 4 Langsa.
Dalam kunjungan ke SMKN 1 Langsa tim terdiri dari Ketua PWI Langsa, Putra Zulfirman, Sekretaris PWI, Muhammad Syafrizal dan anggota Rapian.
Tim kedua di SMAN 3 Langsa terdiri dari Syahrial, Munawar, Zubir dan tim tiga di SMKN 4 terdiri dari Alfatur Rizky, Mahyuddin dan Hengki Syahjaya.
Dalam kunjungannya, tim PWI Kota Langsa yang terbagi dalam tiga tim memberikan edukasi kepada para pelajar tentang literasi digital.

Kepala Sekolah SMKN 1 Langsa, Siti Sahpura, mengucapkan terima kasih kepada PWI Kota Langsa yang telah mengunjungi sekolahnya.
Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi siswa dan siswi SMK Negeri 1 Langsa. Literasi media sosial sangat bermanfaat bagi pelajar dan juga bisa menjadi celaka jika tidak bijak.
“Semoga ilmu yang disampaikan oleh PWI Kota Langsa bisa bermanfaat bagi pelajar untuk bermain media sosial,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Ketua PWI Kota Langsa, Putra Zulfirman mengulas mengenai Literasi, dimana Literasi media sosial adalah kemampuan untuk menggunakan media sosial secara bijak, kritis, dan bertanggung jawab.
Literasi media sosial juga mencakup kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi pesan yang disampaikan melalui media sosial.
Sebagai seorang jurnalis diharuskan menyajikan informasi aktual sesuai fakta yang terjadi baik itu dalam bentuk foto, video maupun narasi.
Dalam memproduksi sebuah informasi terkait suatu kejadian atau peristiwa, jurnalis juga dituntut untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut kepada saksi, pihak-pihak terkait dan bukan dari berdasarkan dari sekilas asumsi belaka.
Ketua PWI Kota Langsa dua periode ini mengajak para siswa untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan menjauhi segala ragam bentuk negatifnya.
Sementara itu, Rapian memaparkan bagaiman menjadi seorang jurnali atau wartawan yang profesional dengan mematuhi kode etik jurnalistik (KEJ). Karena, wartawan juga bisa terjerat kasus hukum jika melanggar aturan-aturan yang ada.
Ia juga berpesan kepada siswa dan siswi untuk cerdas dalam mengakses, memilih dan mimilah antara konten – konten yang positif dan negatif, sehingga diharapkan tidak tersandera dalam persolan hukum yang dapat menjeratnya.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif antara siswa dengan para narasumber. Hadir pada kegiatan itu sejumlah dewan guru SMKN 1 Langsa.[]