LHOKSEUMAWE | ACEH INFO – Pemerintah Kota Lhokseumawe tidak mau menampung 114 etnis Rohingya dari Bireuen untuk ditempatkan di shelter gedung bekas BLK Kemukiman Kandang, Kecamatan Muara Dua.
Hal itu ditegaskan Jubir Satgas Penanganan Etnis Rohingya Kota Lhokseumawe, Marzuki saat dihubungi wartawan, Senin, 21 Maret 2022.
Kata Marzuki, Pemko Lhokseumawe memiliki sejumlah alasan menolak Rohingya Bireuen ditampung di Kandang. Salah satunya, imigran asal Myanmar tersebut tidak mendarat di Kota Lhokseumawe.
Sebab itu kehadiran mereka di kota Juang dianggap menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat. Selain itu saat ini masih ada Rohingya yang ditampung di shelter tersebut, jadi tidak ingin dibebankan dengan penambahan pengungsi.
“Saya katakan Pemko menolak menampung Rohingya dari Jangka, Bireuen, karena mereka mendarat di Bireuen dan itu menjadi tanggung jawab pemerintah di sana. Kita di sini masih ada pengungsi Rohingya yang masih ditangani,” ucap Marzuki.
Marzuki juga mengaku selama ini tidak ada dana daerah yang dibebankan untuk penanganan Rohingya, semua dana dan logistik dibiayai UNHCR, IOM dan lembaga kemanusiaan lain.
“Ada Rohingya memang tidak menjadi beban anggaran daerah, bahkan kita tidak keluarkan sepeserpun untuk mereka. Hal itu juga dilarang dalam aturan karena Lhokseumawe bukan wilayah penampung imigran,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi menyampaikan rencana pemindahan 114 etnis Rohingya tertunda karena menunggu kesiapan pihak Pemerintah Kota Pekan Baru.
“Sebenarnya sudah dari beberapa hari lalu mereka sudah kita pindahkan ke Pekan Baru sesuai perintah dari PPLN, namun karena ada kendala teknis di sana, mereka akan kabari lagi pada hari Kamis ini,” kata Mulyadi.
Mulyadi juga menegaskan, saat ini 114 Rohingya ditampung sementara di Balai Kantor Camat Jangka, setelah 14 hari ditampung warga di meunasah dan Balai Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka.
“Kita berharap, dalam pekan ini sudah ada keputusan dari Pekanbaru dan mereka bisa menempati tempat yang lebih baik di sana,” tambahnya.[]
WARTAWAN: MAULIDI ALFATA
