25.4 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Leumang Cemilan Populer Saat Ramadan

Dalam bulan Ramadan, di berbagai daerah ada penjual leumang, tak terkecuali di Kota Lhokseumawe. Adalah Marzuki salah satu penjual leumang yang sudah sangat familiar bagi pecinta kuliner nasi ketan yang dibakar dalam buluh tersebut.

Marzuki mewarisi cara membuat leumang secara turun temurun dari keluarganya, hingga kini juga masih diteruskan kepada keluarga lainnya. Usaha memasak leumang sudah dimulai keluarganya sejak tahun 1968, diwariskan turun temurun hingga sekarang.

Baca Juga: Kuah Eungkot Keureulieng Kuliner Para Raja

Untuk membuat leumang Marzuki memiliki dapur khusus di kediamannya di desa Tumpok Teungeh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Beras ketan bercampur santan yang sudah dibalut daun pisang dalam bambu, disusun rapi berjejer di atas bara di dapur pembuatan leumang. Setiap bambu berisi leumang sekitar 60 centi meter.

Marzuki menceritakan, membuat leumang tidaklah sulit. Pertama-tama beras ketan dicuci, lalu diberi santan dan bumbu. Setelah itu baruh dimasukan ke dalam bambu dan dipanggang sekitar satu jam setengah.

Baca Juga: Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Eungkot Paya

“Selama proses pemanggangan, api harus dijaga agar tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil, sehingga bisa matang secara menyuluruh,” jelasnya sambil mengatur letak bara di antara jejeran bambu berisi leumang.

Marzuki menambahkan, dalam setiap harinya ia mampu memproduksi leumang sebayak 100 bambu. Harga jualnya bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000. Ia menjualnya untuk konsumen lokal l di Kota Lhokseumawe.

“Bagi saya leumang bukan sekadar bisnis. Tapi ini keahlian turun temurun yang harus kami wariskan pada anak-anak kami,” pungkasnya.[Agam]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS