LHOKSEUMAWE I ACEH INFO – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, gelar diskusi legislatif bertema peran legislatif dalam kekhususan dan keistimewaan Aceh di Aula Cut Mutia, Jumat 9 Juni 2022.
Acara tersebut dihadiri Azhari T Ahmadi S.T., S.Pd., T.Gr dari Komisi D DPRK Lhokseumawe dan DR, Nazaruddin S.S., M.Si, Dekan FISIP Unimal.
Ketua panitia, Riski Aulia mengatakan, diskusi ini akan menjadi agenda tahunan bagi DPM FISIP untuk diselenggarakan sebagai ajang pendidikan dan diskusi mahasiswa dengan stakeholder untuk dipahami oleh mahasiswa bahwa legislatif juga pembangunan bangsa.
“Ini menjadi acara tahunan kami sebagai badan legislatif mahasiswa untuk membangun sumberdaya mahasiswa melalui diskusi-diskusi ilmiah dan seminar nasional,” ucapnya.
Dekan FISIP Unimal, DR.Nazaruddin dalam sambutannya mengatakan, kekhususan dan keistimewaan Aceh adalah tanggung jawab publik, peran yang bisa dilakukan oleh legislatif pastinya terbatas, namun apabila publik bisa mengkhususkan diri maka Aceh ini memang khusus dan istimewa.
“Keistimewaan Aceh yang umum diketahui hanya di bidang agama dan adat, padahal pendidikan juga adalah keistimewaan dengan banyaknya Universitas Negeri yang ada di Aceh salah satunya Unimal ini adalah bentuk keistimewaan milik Aceh itu sendiri,” ujar DR. Nazaruddin.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi C DPRK Lhokseumawe, Azhari T Ahmadi menambahkan, legislatif Kota Lhokseumawe harusnya diiisi oleh jiwa muda berpendidikan tinggi agar semua fungsi legislatif mulai dari budgeting, controlling dan legislasi dapat berjalan dengan begitu sehat.
“Kekhususan Aceh harus dipelajari oleh semua kalangan terutama mahasiswa sebagai pelopor agent of change, dan parlemen ini seharusnya juga diisi oleh anak-anak muda yang kompeten atau berpendidikan,” jelasnya.
Lebih lanjut Azhari menegaskan, bila legislatif harus baik maka sistemnya harus diisi oleh orang yang baik, dan mahasiswa yang sekarang peduli terhadap Aceh seperti acara ini adalah keistimewaan Aceh itu sendiri.
“Kita berharap dengan lahirnya generasi yang berpendidikan yang mempunya kompeten di bidang politik, bisa mengisi legislatif, karena sistem itu akan baik ketika diisi oleh orang-orang baik,” tutupnya.