28.8 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Lebih Dekat dengan Dr Sarina Aini Perempuan Gayo Pendamping Syech Fadhil

Nama Dr. Sarina Aini, Lc. MA. Ph.D menjadi pembicaraan publik setelah TgK. H M. Fadhil Rahmi, Lc, M.Ag ditetapkan sebagai calon wakil Gubernur Aceh mendampingi Bustami Hamzah, SE. M.Si. Profilnya yang tak biasa diyakini akan menjadi “magnet” penarik suara untuk pasangan Harapan Baru Aceh tersebut.

Sarina Aini yang berdarah Gayo lahir pada 17 September 1983 di Peunaron, sebuah daerah pedalaman Aceh Timur. Keluarga besarnya tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. “Mereka semua sangat mendukung ketika mendengar kabar Bang Fadhil maju sebagai calon wakil gubernur,” jelas Sarina.

Sarina menikah dengan Syeh Fadhil ketika menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Saat itu usianya baru 20 tahun. Kini mereka sudah dikarunianya empat orang anak, 3 putra 1 putri.

Membina keluarga sambil menempuh pendidikan di luar negeri bukanlah hal yang mudah, tapi Sarina mampu melakukannya. Setelah menjadi sarjana Syari’ah Islamiyyah di Universitas Al Azhar tahun 2007, ia melanjutkan pendidikan strata dua (S2) ushul fiqh di American Open University, Mesir, tapi tidak selesai.

Pendidikan S2 diselesaikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry pada tahun 2012 dengan konsentarsi fiqh modern. Kemudian S3 diselesikan di Omdurman Islamic University, Sudan, dengan kosentrasi fiqh muqarran pada 2017, satu lagi di UIN Ar Raniry Banda Aceh masih fiqh modern. Hal yang membuatnya menyandang dua titel doktorar; Dr. Sarina Aini, Lc. MA. Ph.D.

Sarina sejak tahun 2008 sudah mendedikasikan dirinya di dunia pendidikan. Karirnya sebagai pengajar dimulai di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cot Kala Langsa (2008-2010), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nusantara (2012-2014), Pesantren Modern Insan Qur;ani (2018-2019).

Sarina juga mengajar di UIN Ar Raniry dan STAI Tgk Chik Pante Kulu dari tahun 2013 hingga sekarang. Ia juga dipercayakan sebagai Wakil Ketua III di STAI-PTIA Teungu Chik Pante Kulu (2017-2020) kemudian menjadi Wakil Ketua II (2020-2023).

Bukan itu saja, Sarina juga pernah menjadi fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Kementerian Agama pada tahun 2001, editor jurnal ilmiah internasional Ar-rayan (2022), dan dari 2022 hingga sekarang ia juga menjadi Dewan Redaksi International Journal of Religion Education and Law (IJREAL).

Sarina juga dikenal sebagai organisator. Ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Buletin Citra yang diterbitkan oleh Wihdah PPMI Mesir (2002), kemudian menjadi editor di bulletin yang sama (2003), Ketua Keputrian Ikatan Alumni Timur Tengah (2012), Ketua Divisi Keputrian Badan Koordinasi Muballighin Indonesia (2014), anggota Majelis Tabligh ‘Aisyiah Aceh (2017), Sekretaris Pimpinan Cabang ‘Aisyiah Syiah Kuala Banda Aceh (2019), serta Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta se-Indonesia (APTIKIS).

Dengan semua raihan tersebut, Sarina seolah membantah anggapan banyak orang, bahwa lahir di pelosok terpencil dan menikah muda bisa menghambat kesuksesan. Ia telah membuktikan dengan pendidikan dan usaha yang sungguh-sungguh, semua rintangan bisa dilalui untuk mencapai tujuan hidup.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS