Dulu masakan kuah eungkot keureulieng merupakan kuliner para raja. Kini hanya rumah makan tertentu saja yang menyediakannya, cita rasa masa lalu yang memanjakan lidah.
Kuah eungkot keureuling merupakan salah satu uliner khas, sejak zaman dahulu sudah terkenal dengan cita rasanya, bahkan pada masa zaman kerajaan, kuliner kuah eungkot keureulieng ini menjadi menu santapan para raja dan pembesar kerajaan. Cita rasa yang khas muncul dari olahan berbagai bumbu yang digunakan saat memasak.
Di zaman modern sekarang, tak banyak yang mewarisi resep khas ini, karena itu hanya rumah makan tertentu saja yang menyediakannya, karena koki yang paham tentang masakan kuah eungkot keureulieng ini juga sangat terbatas jumlahnya.
Baca Juga: Ie Bu Peudah Bubur Rempah Khas Ramadan Warisan Leluhur
Pada masa-masa seperti ini, ketika banyak orang kembali kepincut pada kuliner tradisi, menyediakan menu tradisional tersebut merupakan sebuah kesempatan dan lahan bisnis yang menjanjikan. Di beberapa warung sajian kuah eungkot keureulieng menjadi menu favoritnya. Menu yang kemudian digemari banyak orang sehingga kembali terkenal.
Namun menjadikan kuliner tradisional sebagai lahan bisnis bukanlah perkara mudah. Selain bumbunya yang rada-rada ribet, bahan baku utamanya eungkot keureulieng alias ikan kerling juga sering langka. Ikan air tawar ini hanya ada di tempat-tempat tertentu saja.
Tapi, dari sisi bisnis, semakin langka juga semakin bernilai ekonomi. Persediaan yang terbatas membuat menu kuah eungkot keureuling dijual mahal. Pelanggan juga rela merogoh koceknya dalam-dalam untuk memanjakan lidahnya dengan cita rasa tradisional yang kaya rempah tersebut.
Baca Juga: Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Eungkot Paya
Bahan utama masakan kuah asam keureulieng ini adalah ikan keureulieng itu sendiri. Keureulieng merupakana nama yang sering disebut oleh orang Aceh, tapi secara umum ikan ini dikenal sebagai ikan jurung, ikan air tawar yang hidup di sungai. Nama latinnya disebut Labeobarbus satu jenis degan ikan cyprinidae dan neolissochilus. Cara masaknya juga hampir sama dengan masak kuah asam keueng khas Aceh, hanya saja untuk kuah eungkot keureulieng ada tambahan racikan bumbu rempah sebagai tambahan penguat rasa dan aroma kuah.
Menikmati kuliner khas seperti kuah eungkot keureulieng itu di rumah makan terbuka apa lagi dekat dengan alam pegunungan, merupakan sebuah sensasi tersendiri, dijamin Anda akan menambah porsi makan ketika menyantap nasi dengan kuah eungkot keureulieng tersebut.
Cita rasa dan aroma kuah eungkot keureulieng akan memanjakan lindah Anda ketika Anda menyatapnya. Sekali menikmatinya pasti akan kepincut untuk menikamatinya lagi, hingga Anda benar-benar mengandrunginya. Kuliner tradisional peninggalan masa lalu seperti kuah eungkot keureuling memang unik dan mampu menggoyang lidah para penikmatnya.
Baca Juga: Berbuka Puasa dengan Macam Jing Asam Keueng Versi Gayo
Menikmati kuah eungkot keureulieng juga sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung banyak vitamin, terutama vitamin A dan vitamin D. Ikan keureulieng juga mengandung minyak ikan dan omega 3 yang dapat menurunkan kadar superoksida dan dapat mencegah perusakan sel-sel jantung.
Mengkonsumsi ikan keureulieng juga dapat mencegah diabetes dan mengurangi resiko stroke, mencegah penyakit maag, menurunkan kolesterol, serta mengurangi resiko kanker. Manfaat lainnya juga dapat melancarkan peredaran darah dan saluran cernah. Jadi, meski satu porsi masakan kuah eungkoet keureulieng itu terbilang mahal, tapi dari cita rasa dan manfaatnya, tampaknya harga bukanlah suatu masalah bagi pecinta kuliner tradisional tersebut.[]