26.2 C
Banda Aceh
spot_img
spot_img

TERKINI

Kisruh Pengiriman Darah Keluar Aceh

BANDA ACEH | ACEH INFO – Publik Aceh digemparkan dengan kabar pengiriman darah dari PMI Banda Aceh ke Tangerang. Padahal kondisi stok darah di ibukota masih kosong dan pengiriman tersebut diduga dilakukan tanpa sepengetahuan pengurus.

Kabar ini belakangan diungkap oleh Sekretaris PMI Kota Banda Aceh, Syukran Aldiansyah kepada wartawan, Rabu, 11 Mei 2022 kemarin. Dalam keterangannya, Syukran turut didampingi oleh sejumlah pengurus PMI Kota Banda Aceh.

Seperti diketahui, PMI Banda Aceh selama ini gencar mengumpulkan stok darah dari berbagai ASN dan tenaga honorer yang bertugas di dinas-dinas, di seluruh Aceh. Mereka mengaku setiap dinas mampu menyumbang 50-60 kantong darah, belum lagi stok darah yang berasal dari pihak swasta dan instansi lainnya, yang ada di Aceh.

Berdasarkan Pergub, setiap darah satu kantong dibanderol sebesar Rp360 ribu. Sementara info yang diperoleh Syukran, pengiriman darah ke Tangerang didropping dengan harga Rp300 ribu dan itu terjadi selama beberapa bulan berturut-turut. Kisaran harga itu lebih murah Rp35 ribu jika disalurkan ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), yang biasanya diganti dengan uang sebesar Rp335 ribu per kantong darah.

Terkait hal ini, Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA mengatakan, donor darah rutin yang dijalankan oleh masyarakat umum secara personal dan ASN pemerintah Aceh secara kelembagaan yang bekerjasama dengan PMI, merupakan bentuk aksi kemanusiaan yang luar biasa. Dia bersyukur sejak dilakukan kegiatan tersebut, kebutuhan darah di Aceh selalu terpenuhi bahkan surplus.

“Jika kemudian surplus darah ini dipergunakan secara tidak benar, maka kita harapkan kepada pihak aparat penegak hukum untuk dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait ini,” kata pria yang akrab disapa MTA tersebut, Kamis, 12 Mei 2022.

Dia mendapat informasi terkait adanya praktik pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh oknum internal PMI, dalam hal pengiriman darah Aceh ke luar. Pelanggaran prosedur ini kemudian disinyalir ada permainan atau praktik culas dalam hal pengiriman stok darah Aceh ke luar daerah.

“Pemerintah Aceh tidak mempermasalahkan adanya pengiriman darah keluar daerah karena darah memang untuk kemanusiaan, dan tentu jika memang secara prosedur dan kebutuhan kita sudah terpenuhi,” lanjut MTA.

Di sisi lain, aksi saling tuding pengurus PMI di media massa turut memperlihatkan ada yang tidak benar dengan pengelolaan darah Aceh, terutama sumbangan donor darah ASN Pemerintah Aceh.

“Oleh sebab itu, untuk menghindari polemik dan fitnah, penting dilakukan pengusutan oleh pihak APH demi terpenuhi keadilan bagi kemanusiaan yang sdg dijalankan oleh PMI,” pungkasnya.[]

EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS