JAKARTA|ACEHINFO-Sejumlah orang yang menamakan diri sebagai Majelis Sang Presiden menggelar acara deklarasi terhadap Anies Baswedan Sebagai Presiden RI 2024-2029. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6).
Sempat terjadi perdebatan antar peserta deklarasi. Pasalnya ada 4 bendera Tauhid terpasang di sisi kanan dan kiri pangung.
Bendera Tauhid yang merupakan panji-panji umat islam itu memang kerap dikaitkan dengan Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) yang telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Bendera itu juga kerap digunakan kelompok teroris ISIS.
Karenannya sebagian peserta deklarasi merasa tak nyaman bendera tauhid ikut dipajang di lokasi deklarasi.Saat acara baru dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tiba-tiba ada sekelompok peserta deklarasi meminta acara untuk diberhentikan sejenak.
Mereka meminta 4 bendera Tauhid itu dicopot. Permintaan tersebut tak langsung diterima peserta yang lain sehingga sempat terjadi perdebatan antar kedua pihak.
“Kalau mau lepas (bendera Tauhid), ane umat Islam, kita engga mau, antum sayang Pak Anies? Kita enggak mau menjebak Pak Anies,” kata salah satu tamu undangan, sebagaimana ditulis Kumparan.com.
“Ini, kan, bukan bendera macam-macam,” jawab peserta yang lain.
“Kita ingin acara ini berjalan lancar, kemarin sudah ada FPI palsu, kita tidak ingin ada fitnah,” lanjut peserta yang berharap bendera tersebut dicopot.
Perdebatan kedua pihak itu akhirnya selesai setelah terjadi musyawarah antarpeserta dan panitia penyelenggara. Bendera Tauhid tersebut juga dicopot panitia dan dibawa ke luar ruangan.
Panitia memutuskan untuk mengulang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengulang rangkaian acara dari awal.
Akibat kehadiran bendera itu, polisi kini turun tangan. Polda Metro Jaya mengaku akan menelusuri mengapa bendera tauhid ikut dikibarkan di deklarasi mendukung Anies.
“Lagi dilidik [diselidiki],” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.[]