Juliana Club merupakan tempat hiburan para pelancong Eropa di Aceh pada masa kolonial Belanda berkuasa, letaknya di sisi timut taman Vredespark yang kini dikenal sebagai Taman Sari Bustanussalatin.
Sejarawan Aceh, H M Zainuddin dalam Djeumpa Atjeh yang diterbitkan tahun 1958 di Medan oleh penerbit Pustaka Iskandar Muda menjelaskan, di Juliana Club ini sering tampil Atjeh Band sebagai band lokal pengiring dansa para pasangan Eropa. Meski namanya Atjeh Band para punggawanya bukanlah orang Aceh, tapi para pemuda Belanda yang sebagiannya merupakan perwira militer yang bertugas di Aceh. Di sana juga sering diadakan redenaar (deklamator) puisi.
Juliana Club ini berada di sisi timur taman Vredespak, kini dikenal sebagai taman Sari atau taman Bustanussalatin. Bila Anda ke Banda Aceh, letak taman ini persis seberang jalan sebelah selatan Masjid Raya Baiturrahman. Lokasi persis Juliana Club berada antara Balai Kota Banda Aceh dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh sekarang.
Baca Juga: Banda Aceh Kota Tamaddun
Dulunya, nama-nama jalan di sekitar Juliana Club juga menggunakan nama berbahasa Belanda. Jalan Muhammad Djam sekarang dulunya bermana Inlandsche Schoolweg, kemudian jalan dari sana ke arah Merduati bernama Buitenweg.
Sisi lainnya dari simpang Inlandesche Schoolweg adalah jalan Van der Heydenweg yang pada masa kemerdekaan diubah namanya menjadi jalan Rumah Gadai dekat Atjeh Internaat (asrama Atjeh) yang kemudian menjadi asrama putri. Jalan itu juga menuju ke arah Esplanade (lapangan terbuka ) sekarang dikenal sebagai Lapangan Blangpadang.
Dekat Juliana Club di simpang Inlandsche Schoolweg dengan Buitenweg itu ada sebuah rumah Vereeniging Atjeh (Serikat Aceh), tempat para pemuda Aceh berkumpul, di depan Vereeniging Atjeh terdapat satu Sekolah Rakyat. Di rumah itu berkumpul para pengurus cabang Vereeniging Atjeh dari berbagai daerah, ketika diadakan konggres organisasi tersebut pada Minggu 16 Januari 1919.
Baca Juga: Awal Mula Kota Banda Aceh
Atjeh Band tidak hanya tampil di Juliana Club, pada hari-hari libur ketikan tuan-tuan dan nyonya-nyonya Eropa banyak yang datang ke Uleelheu untuk mandi, di sana sering diadakan pertunjukan dan hiburan malam, Atjeh Band sering tampil untuk mengisi acara musik dan mengirim pesta dansa.
Di tempat keramaian Uleelheu disediakan berbagai jajanan Aceh dan Eropa, malah ada kamar khusus untuk yang suka minum minuman tertentu, minuman yang jadi komsumsi orang Eropa. Tapi tak sedikit pula para orang terpandang Aceh yang sering masuk untuk menikmati minuman itu di tempat khusus tersebut.
Selain itu di Juliana Club dan di pantai wisata Uleelheu juga sering diadakan komedi sirkus. Group sirkus terkenal di Aceh masa itu bermana Group Sirkus Komedia Kuda Harmston. Tapi, meski sering tampil di Kutaradja, group komedi sirkus ini berkedudukan di Sigli, Pidie.[]