26.3 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Kecurangan di Aceh Utara Ancam Demokrasi, Teuku Din Pendopo Desak PSU Demi Keadilan

BANDA ACEH | ACEHINFO – Tim pemenangan Paslon 01, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, memberikan tanggapan tegas atas pernyataan dari relawan Paslon 02 yang menyebut adanya upaya menggagalkan Pilkada Aceh 2024 melalui pemberitaan dugaan kecurangan dan intimidasi di media massa.

Ketua Relawan Pribumi (Partisipan Bustami-Fadhil Rahmi), Teuku Din Pendopo, menegaskan bahwa laporan kecurangan yang mencuat di Aceh Utara maupun wilayah lain bukanlah isu tanpa dasar. “Kami ingin menekankan bahwa transparansi dan kejujuran adalah kunci dari demokrasi. Jika ada laporan dugaan kecurangan, intimidasi, atau bahkan kekerasan, itu harus diusut tuntas, bukan disangkal tanpa penyelidikan yang jelas,” ujarnya.

Menurut Teuku Din, laporan dari masyarakat, saksi TPS, dan unggahan di media sosial menunjukkan adanya pola intimidasi dan dugaan pelanggaran di beberapa wilayah, termasuk Aceh Utara. “Aceh Utara adalah salah satu kabupaten dengan jumlah pemilih terbesar, sehingga sangat rentan menjadi target berbagai bentuk kecurangan. Kami telah menerima bukti berupa video, foto, dan laporan langsung dari saksi di lapangan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga integritas lembaga seperti KIP, Panwaslih, dan aparat keamanan dengan memastikan mereka bersikap netral dan tidak abai terhadap laporan kecurangan. “Kehadiran mereka bukan berarti kecurangan tidak terjadi. Sebaliknya, laporan yang masuk harus dijadikan bahan investigasi untuk memastikan Pilkada ini berjalan sesuai aturan hukum,” tegas Teuku Din yang juga pengurus DPP Gibran Center.

Teuku Din menyayangkan upaya beberapa pihak yang membingkai laporan kecurangan sebagai “narasi menggagalkan Pilkada.” Menurutnya, langkah ini membahayakan kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi. “Jika ada pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif (TSM), maka Pemungutan Suara Ulang (PSU) adalah jalan terbaik untuk memastikan keadilan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa narasi Pilkada damai tidak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan fakta di lapangan. “Damai itu harus lahir dari kejujuran, bukan dari menutupi kebenaran. Jika ditemukan pelanggaran, maka itu adalah ancaman bagi demokrasi dan hak rakyat Aceh,” tegas mantan Ketua DPW Gibran Center Aceh ini.

Salah satu kasus kekerasan yang disoroti adalah pengeroyokan terhadap Amri (45), seorang simpatisan Paslon 01, di Desa Meucat, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Insiden ini terjadi pada hari pemungutan suara, Rabu (27/11/2024), diduga karena Paslon 01 unggul dalam penghitungan suara di wilayah tersebut.

Menurut laporan polisi yang diterima Polres Aceh Utara (STTLP/160/XI/2024), Amri dipukul oleh sekelompok orang yang disebut-sebut berafiliasi dengan
Paslon 02. Video pengeroyokan tersebut kini beredar luas di media sosial.

Tim Paslon 01 juga menyerukan kepada media untuk memegang prinsip jurnalistik yang independen dan berbasis fakta. “Kami mengapresiasi media yang berani menyuarakan kebenaran. Pemberitaan soal kecurangan bukanlah ancaman, melainkan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat Aceh agar Pilkada berjalan adil,” ujar Teuku Din.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap tenang dan mendukung proses hukum. “Mari kita kawal bersama hasil Pilkada ini. Jika ada pelanggaran, biarkan hukum yang bicara. Kita semua ingin Aceh memiliki pemimpin yang lahir dari proses yang bersih dan demokratis,” pungkas mantan Ketua Irwandi Center ini.

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS