30.1 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Kala Burhanuddin Berjalan Tanpa Penyangga

Kecelakaan menyebabkan kaki Burhanuddin diamputasi, pria berusia 39 tahun itu harus jalan pakai tongkat, hingga kemudian Blood For Life Foundation (BFLF) memberinya kaki palsu. Kini ia pun bisa kembali berjalan tanpa memakai penyangga.

Pria asal Aceh Utara itu duduk di teras BFLF di Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Ia salah satu penyandang disabilitas yang akan menerima bantuan kaki palsu. Sepasang tongkat tergeletak di sampingnya, sudah tiga tahun tongkat itu menjadi penyangganya saat berjalan.

Burhanuddin nama pria itu, ia sengaja datang ke sana untuk menerima kaki palsu dari program Kick Andy Foundation. Raut wajahnya begitu bahagia saat kaki pengganti itu diberikan padanya, ia melihat sejenak kemudian mencoba memakai.

Mulanya ia memakaikan kaos putih kemudian memasukkan kakinya yang telah diamputasi kedalam kaki palsu yang telah jadi sesuai dengan ukurannya. Senyumnya melebar bersama secercah harapan menuju kesempurnaan. Meski bukan buatan Tuhan, tubuhnya bergetar saat membangunkan badan meraih tongkat dan berjalan pelan mencoba kaki palsu yang kini begitu dekat dengan tubuhnya.

Baca Juga: Lika Liku Alex Menyelancarkan Sunset Surf Cafe

Ia berjalan perlahan dari teras hingga ke halaman rumah singgah BFLF kemudian masuk kedalam kantor, senyumnya kembali melebar memandang kaki palsu itu ia kemudian duduk untuk istirahat.

“Terimakasih telah memberikan saya kaki pengganti untuk kegiatan sehari-hari, terimakasih sekali lagi semoga kedepan saya bisa beraktifitas kembali dan membantu keluarga seperti yang saya lakukan pada masa lalu,” ujarnya.

Kisah pilu itu dimulai pada tahun 2019 saat ayah dari 3 anak ini sedang membawa mobil pengangkut sawit ia mengalami kecelakaan tunggal.

“Perih sekali, yang terbesit dalam hati saya, ujian di dunia saja sepedis ini apalagi siksaan di akhirat saat Allah membalas atas dosa-dosa yang kita lakukan selama di dunia, setelahnya saya mencoba ikhlas untuk menerima,” ia berkisah mengingat tragedi yang menimpanya.

Keluarga tentu histeris saat mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Burhanuddin, ia dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan, Dokter menyarankan untuk amputasi sebelum luka membusuk dan menyebar namun keluarga menolak sebab belum siap menerima keadaan.

“Saya menyerahkan segalanya pada Allah, saya percaya dokter akan melakukan yang terbaik. Namun saat itu keluarga tidak ingin kaki saya diamputasi kemudian kami pulang dari rumah sakit. Beberapa hari berlalu kaki ini membusuk saat dibawa ke ahli penyakit dalam. Kaki ini langsung digunting, tidak terasa sakit sedikitpun, sang ahli pijat menggunting lebih banyak hingga akhirnya kaki ini benar-benar diamputasi,” terusnya.

Baca Juga: Berendam Dalam Asrinya Wisata Pemandian Krueng Sarah

Ia begitu tegar dalam mengenang kembali kisahnya, menghadapi kenyataan sudah tidak sesempurna dulu, pada sang istri ia mengikhlaskan kalau tidak sanggup bertahan. Namun dengan besar hati istri tetap ingin bersamanya.

“Saya bilang sama istri saya sudah begini, adik kalau mau mencari yang lebih baik silahkan saya tidak ingin membebani. Namun dia memilih tetap setia bersama saya,” ucapnya sembari tersenyum.

Luka mengering, sejak musibah itu Burhanuddin beraktifitas dengan menggunakan tongkat, selain merelakan kakinya ia harus merelakan pekerjaan yang selama ini membantu perekonomian keluarga, padahal sebagai kepala keluarga ada istri dan buah hati yang menanti nafkah halal darinya. Disabilitas telah mengubah kehidupannya namun tidak dengan semangatnya, Burhanuddin kini bekerja sebagai petani.

“Setelah amputasi kegiatan banyak saya habiskan di depan gawai menunggu kaki kering dari luka, saya mencari-cari di internet harga kaki palsu ternyata banyak sekali dengan berbagai macam harga, hingga akhirnya ada yang cocok namun untuk pengukuran saya harus ke Jawa dan itu memakan biaya,” kata dia.

Baca Juga: Kuah Eungkot Keureulieng Kuliner Para Raja

Hingga akhirnya harapan itu datang. Kabar adanya kaki palsu ia terima dari pihak BFLF. Kaki palsu tentu tidak membuatnya bisa bekerja berat seperti dulu namun setidaknya ia bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat.

“Niat untuk memesan kaki palsu saya tunda, tapi saya dapat info dari pihak penyelenggara kaki palsu. Akhirnya urus administrasi dan saya mendapat kaki palsu ini,” katanya.

Kick Andy Foundation bekerjasama dengan BFLF Indonesia menyerahkan bantuan kaki palsu kepada penyandang disabilitas seluruh Aceh dengan dua gelombang. Kegiatan Ini bekerjasama pula dengan angkasa pura II. Pengukuran kaki palsu itu berlangsung di rumah singgah BFLF.

Petugas memanggil para penerima untuk diukur kaki satu persatu menggunakan poligit yang akan membantu petugas untuk membentuk ukuran kaki masing-masing. Lembaga memberikan kaki palsu dengan harapan bermanfaat nantinya untuk disabilitas beraktifitas.[]

PEWARTA    : HELENA

EDITOR         : ISKANDAR NORMAN

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS