26.3 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Isak Tangis dan Bahagianya Anak-Anak Yatim di Hari Meugang

Pada pagi menjelang siang ini saya mencoba menceritakan kisah pilu Aneuk Yatim di hari Meugang.

Anak Yatim berumur 6 tahun bertanya pada Ibunya. Anak Yatim : Mak…, Apa hari ini jadi hari Meugang ?

Ibunya : Jadi Nak, kenapa kamu bertanya demikian Nak ? Anak Yatim : Tidak Mak, saya lihat Mak tidak ada semangat begitu, dulu biasanya waktu masih ada ayah (ayah masih hidup), Mak sudah mengumpulkan kayu bakar dan menjemur cabe (cabe kering) sebagai persiapan memasak daging Meugang. Kenapa Mak?, Apa sedih karena ayah tidak ada lagi?

Ibunya : Bukan Nak….Anak Yatim : Kenapa juga Mak ? Mak nya terdiam dan tidak tahu memberi jawaban apa ?

Keesokan harinya, tepat waktunya hari Meugang…Anak Yatim : Mak,….Apa tidak pergi ke pasar …. untuk beli daging Meugang? Tanya anak yatim itu. 

Hiruk pikuk dan macetnya ruas Jalan Langgar Square Kota Bireuen, Aceh, Sabtu (2/4/2022), seakan tidak bisa dibendung. Betapa tidak, kawasan tersebut dipenuhi pedagang daging meugang.

Matahari pun sangat terik. Namun tidak menyurutkan masyarakat untuk memenuhi pasar daging musiman tersebut.

Betapa tidak, membeli daging pada hari meugang jelang bulan Ramadhan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di Bumi Serambi Mekkah.

Sehingga tidak heran jika di setiap rumah di Aceh pada hari meugang tercium aroma masakan daging yang menyengat dan menggoda lidah.

Namun isak tangis masih menyelimuti anak-anak yatim di Tanah Rencong ini.  Betapa tidak, mereka ada yang tidak bisa membeli daging pada hari meugang.

Air mata anak yatim mengalir terus menerus tidak berhenti, saat mencium aroma berbagai masakan daging di rumah tetangganya.

Dan dalam hati anak yatim itu berkata (berdo’a), Ya Allah semoga ada orang yang baik hatinya untuk mengantarkan daging meugang ke rumah kami.

“Apa masih ada orang yang bermurah hati dalam dunia ini ya Allah,” ucap salah seorang anak yatim di salah satu desa di Aceh.

Berbeda halnya di Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Bireuen. Anak-anak yatim di desa tersebut terlihat sangat gembira pada hari Meugang.

Pasalnya, perangkat Desa Geulanggang Gampong (Cureh), sangat peduli kepada anak yatim dan fakir miskin.

Mereka menyerahkan bantuan daging Meugang kepada puluhan anak yatim dari 30 kepala keluarga anak yatim yang ada di desa tersebut.

Pj Keuchik Geulanggang Gampong, Mursyidin kepada Acehinfo.id, Sabtu (2/4/2022) menyebutkan, ada puluhan anak yatim dari 30 KK yang tersebar di 4 dusun di desanya yang mendapat daging meugang dari perangkat desa.

Yaitu anak yatim di Dusun Cureh Selatan, Dusun Timur, Dusun Barat dan Dusun Cureh BTN Kupula Indah.

Bantuan daging meugang tersebut diantar langsung ke rumah-rumah anak yatim oleh Pj Keuchik Musyidin bersama Keuchik yang baru terpilih T Saifunna dibantu Kepala Dusun dan Ketua Tuha Peut Tengku Fauzi AR.

“Alhamdulillah anak-anak yatim di desa kami bisa bergembira dan dapat menikmati daging pada hari Meugang ini, seperti di rumah-rumah warga lainnya,” kata Mursyidin.

 

spot_img
Kontributor :Yudi Wbc

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS