26.8 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

In Memoriam Hasanuddin “Cut Bit” Ishak

Rabu dinihari, 19 Maret 2025 pukul 01.30 WIB, mantan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Banda Aceh Ir. Hasanuddi Ishak, M.Si meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Kabar duka itu disampaikan secara berantai melalui apliaksi WhatsApp dan media sosial. Sosok yang bersahaja itu telah menutup mata, pergi untuk selamanya.

Pria yang sering disapa Cut Bit ini pada kontestasi Pilkada 2024 lalu pernah ingin maju menjadi Calon Wali Kota Banda Aceh. Ia menyebutnya “Ingin kembali ke tempat yang pernah di singgah”. Ya… pria kelahiran Beurawe, 2 Juni 1960 ini pernah penghuni Balai Kota Banda Aceh, ketika menjadi Plt Wali Kota tahun 2016-2017. Ia berhasrat kembali ke sana sebagai Wali Kota defenitif, tapi di tengah jalan pencalonannya gagal, karena minim dukungan partai.

Kala meresmikan Media Center/Sekretariat Bersama di Jalan AMD, Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Senin, 15 Juli 2024, Hasanuddin banyak bercerita tentang keingiannya menjadi Wali Kota Banda Aceh. Ada banyak hal yang akan dilakukan, ia ingin memperbaiki layanan publik di Banda Aceh. Masih ada banyak hal yang menurutnya perlu ditingkatkan.

Ia mencontohkan, layanan air bersih masih bermasalah, begitu juga dengan persoalan parkir dan tata ruang kota yang belum rapi. Hal-hal yang berkaitan dengan layanan publik akan menjadi fokus perbaikannya.

Selain itu, Cut Bit juga merasa terpanggil untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing melalui peninglatan kualitas pendidikan, kesehatan, penguasaan teknologi dan sains, serta peningkatan peran pemuda, perempuan dan penyandang disabilitas.

Sementara itu terkait dengan penerapan syariat Islam, ia ingin dilasanakan secara efektif dan menyeluruh dengan memperkuat toleransi antar umat beragama. Yang tak kalah pentingnya kata mantan Kepala Dinas Pengairan Provinsi Aceh (2017-2018) ini adalah menyediakan layanan publik yang ramah dengan birokrasi yang transparan sebagai langkah pencegahan korupsi.

“Kita juga akan upayakan untuk meningkatkan investasi dengan kepastian hukum, perizinan yang cepat dan bebas pungli. Ini akan mudah kita lakukan, karena selama saya menjabat sebagai birokrat di pemerintahan tidak ada masalah dengan hukum,” tambah mantan Kepala Dinas Perhubugan (2017) Provinsi Aceh ini.

Hasanuddin memang dikenal sebagai birokrat yang kaya pengalaman, selian beberapan jabatan tadi, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Nagan Raya (2002-2005), Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh (2013 – 2015), Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Provinsi Aceh (2015-2017). Selain itu ia juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan.

Kini, semua hasrat dan keinginan itu untuk telah dibawa pergi bersamanya. Dalam dekapan lahat. Ia pergi pada waktu yang baik di bulan yang baik. Semoga husnul khatimah.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS