ACEH UTARA | ACEH INFO – Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud atau yang disapa akrab HRD, kecewa terhadap kontraktor pelaksana rehabilitasi Bendungan Daerah Irigasi Krueng Pase, karena sangat lambat.
Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud mengatakan, proses tersebut telah berlangsung selama 18 bulan, namun progresnya hanya sekitar 35 persen. Akibat kontraktor yang tidak professional, sehingga pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan kesepakatan.
“Bersama Kementerian PUPR kita telah meninjau kembali Bendung Krueng Pase, apa yang kita lihat hari ini maka sangat mengecewakan kondisi pekerjaanya,” ujar Ruslan.
Ruslan menambahkan, pihaknya mendapatkan kabar dari pihak kontraktor, maka kendalah utama dalam proses rehabilitasi itu karena kemampuan keuangan yang sangat terbatas, sehingga tidak mampu melaksanakan pekerjaan dengan optimal.
Merespon hal tersebut, maka akan duduk bersama di Komisi V dan bermitra dengan Kementerian PUPR, sehingga diperlukan untuk evaluasi menyeluruh dengan sistem pengadaan barang dan jasa di Kementerian PUPR.
“Tentunya ini ada persoalan dengan sistem pelelangan yang dipusatkan melalui pintu BP2JK (Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi). Karena itu, kita mendesak untuk dilakukan evaluasi sistem dan personil yang ada di BP2JK,” tutur Ruslan.
Tambahnya, Bendung Krueng Pase merupakah sebagai salah satu fokusnya, karena terdapat ratusan ribu petani yang menggantungkan nasibnya pada air irigasi tersebut, sehingga bisa turun ke sawah dengan maksimal.
Selain itu, juga berdampak terhadap pendidikan anak-anak mereka yang selama ini dibiayai dari hasil olah sawah. Artinya bendung Krueng Pase ini benar-benar memiliki efek domino dan berfungsi sebagai nadi penggerak ekonomi masyarakat.
“Kita berharap pertengahan tahun ini sudah selesai dikerjakan dan petani kita akan segera turun ke sawah,” kata Ruslan.
EDITOR: M. AGAM KHALILULLAH
