BANDA ACEH | ACEH INFO – PT Hutama Karya menyiapkan dua timbangan statis atau jembatan timbang di Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) untuk mencegah kenderaan yang Over Dimension Over Loading (ODOL). Vandalisme juga masih terjadi di sekitar tol, perlu partisipasi masyarakat untuk mencegah insidenyang tidak diinginkan.
Hal itu diungkapkan Branch Manager Tol Sibanceh, Totok Masyadi saat halal bi halal dengan jurnalis Aceh, Jumat, 11 April 2025 di Banda Aceh. Dua timbangan statis atau jembatan timbang sedang dibangun di Indrapuri dan Padangtiji.
“Kalau kedua jembatan timbang ini sudah siap, nantinya tidak lagi menggunakan timbangan portable seperti yang dipakai sekarang. Ini penting untuk memastikan bawa kenderaan yang melintasi Tol Sibanceh mematuhi peraturan berat yang ditetapkan,” jelasnya.
Sementara itu terkait aksi vandalisme, Totok mengungkapkan, perusakan kawat pembatas tol masih terjadi, sehingga membuat ternak bisa masuk tol dan berpotensi membahayakan pelintas. Meski demikian tidak ada insiden yang berarti di tol Sibanceh, hanya kecelakaan yang terjadi selama periode mudik dan arus balik lebaran.
“Kami berharap peran masyarakat sekitar tol untuk tidak melepas ternak sembarangan. Kawat pembatas tidak bisa 100 persen melindungi hewan ternak masuk tol. Perlu dukungan semua pihak untuk mencegahnya, terutama dukungan jurnalis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Totok.
Baca Juga: 2,9 Juta Kenderaan Lintasi Tol Trans Sumatera
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan 35 media tersebut, Totok juga memaparkan evaluasi realisasi siaga mudik lebaran 2025 jalan tol Sibanceh. Puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025 dengan jumlah kenderaan yang melintas 6.870 kenderaan. Sementara puncak arus balik terjadi pada 6 April 2025 dengan 13.757 kenderaan yang melintas.
“Kenderaan yang melintas di Tol Sibanceh didominasi kenderaan golongan satu hingga 98,85 persen, dengan volume sebanyak 137.257 kenderaan, sementara kenderaan golongan dua hanya 968, golongan tiga 492, golongan empat 98, dan golongan lima 39 kenderaan,” papar Totok.
Jumlah kenderaan yang masuk ke Rest Area tol Sibanceh juga mengalami peningkatan selama periode mudik dan arus balik lebaran 2025. Di Rest Area 37 A terjadi peningkatan hingga 30 persen, dengan jumlah 2.999 kenderaan, sementara di Rest Area 37 B sebanyak 1.995 kenderaan, meningkat 18 persen dari periode normal.
Sementara itu terjadi insiden di jalan tol Sibanceh, Totok mengungkapkan hanya terjadi dua insiden kecelakaan kecil yang menyebakan korban luka ringan. Pihaknya terus berupaya melakukan mitigas kecelakaan dengan berbagai cara, mulai dari operasi penegakan hukum terhadap kenderaan yang Over Dimension Over Loading (ODOL), penertiban kenderaan yang melanggara, operasi simpatik, kampanye keselamatan, serta pemasangan rumble strip, rumble dot, dan marka optical untuk meningkatkan kembali kesadaran pada pengendara yang microsleep.[]