BANDA ACEH|ACEHINFO – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh menyarankan agar stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) kompak atau satu harga di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
Saran tersebut disampaikan Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin, kepada Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, dengan harapan bisa diusulkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kehadir SPBU satu harga di Pulo Aceh, dikatakan Nahrawi, sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pulau terluar yang umumnya berprofesi nelayan serta petani tersebut.
Sebab, selama ini, masyarakat di sana mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, baik itu solar maupun pertalite dengan harga yang lebih tinggi.
“Selama ini masyarakat Pulo Aceh harus membeli BBM bersubsidi, baik solar maupun pertalite dengan harga lebih jauh dari daratan. Mereka kesulitan untuk mendapatkannya BBM subsidi,” kata Nahrawi, pada Rabu, 15 Juni 2022.
Dia menyampaikan, seharusnya masyarakat Pulo Aceh harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, bupati Aceh Besar dapat mengusulkan hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh kepada Kementeria ESDM, sehingga masyarakat di sana tidak lagi harus membeli BBM di daratan.
“Masyarakat di sana terkadang juga kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi di daratan. Sehingga harapan kita dengan hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh, masyarakat di sana akan memperoleh ‘keadilan’ layaknya masyarakat yang berada di daratan, tidak terdiskriminasi,” ujarnya
Nahrawi menambahkan, Pulo Aceh itu masuk ke dalam kategori daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil), sudah seharusnya BBM satu harga dengan yang di daratan
“Di Pulo Aceh Harga bio solar Rp8.000, Pertalite Rp12.000, dan Pertamax Rp14.000, sementara di daratan Pertamax Rp12.500, Pertalite Rp7.650 dan Biosolar Rp5.150,” rincinya
Terkait pengusulan agar hadirnya SPBU Kompak di Pulo Aceh, Aceh Besar juga sudah didiskusikan dengan Sales Area Manager PT Pertamina Aceh, Sony Indro Prabowo.
“Beliau sangat mendukung hadir SPBU Kompak di Pulo Aceh. Tapi, untuk hadirnya SPBU Kompak di sana, harus atas usulan Bupati Aceh Besar ke kementerian ESDM Aceh. Semoga hal ini bisa terwujud, karena sayang masyarakat di Pulo Aceh,” pungkas Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin.
Sebelumnya dalam keterangan pers, 6 Juni 2022, Area Manager Communication, Relations, & CSR Sumbagut PT Patra Niaga, Taufikurachman mengungkapkan, BBM Satu Harga sendiri merupakan program pemerintah untuk menghadirkan BBM hingga wilayah 3T agar dapat menikmati BBM dengan kualitas dan harga yang sama dengan wilayah lainnya.
“Untuk wilayah Sumbagut, hingga saat ini sudah tersedia 38 titik SPBU BBM Satu Harga yang melayani masyarakat 3T. Untuk kedepannya, Pertamina akan terus meningkatkan jangkauan BBM Satu Harga,” ujar Taufikurachman.
Taufikurachman menambahkan untuk sebaran SPBU BBM Satu Harga di wilayah provinsi Aceh terdapat enam titik, provinsi Sumatera Utara terdapat 14 titik, Provinsi Riau tiga titik, Provinsi Sumatera Barat enam titik, dan Provinsi Kepulauan Riau terdapat sembilan titik.
Sedangkan SPBU BBM Satu Harga yang sedang dalam perkembangan sebanyak delapan titik di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut).
“Yang di provinsi Aceh Ada di Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Kecamatan amatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Kecamatan Kuta Panjang, Kabupaten Gayo Lues dan Kecamatan Singkil Utara, Kabupaten Aceh Singkil serta Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil,” tutupnya.[]
PEWARTA: MUHAMMAD