LANGSA | ACEH INFO – Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Langsa, Banta Ahmad, menyebutkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Medan terhadap sampel 8 ekor sapi di Kota Langsa dinyatakan positif terpapar wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dengan keluarnya hasil laboratorium itu, maka yang selama ini terindikasi dinyatakan positif PMK.
“Hingga, Rabu 25 Mei 2022, jumlah sapi yang terpapar PMK sebanyak 1.395 ekor dan kerbau sebanyak 6 ekor,” sebut Banta Ahmad, kepada Acehinfo.id, Kamis 26 Mei 2022.
Disebutkan Banta, dari jumlah itu sebanyak 583 ekor sapi sembuh, 6 ekor mati dan satu ekor dipotong paksa oleh pemiliknya.
Untuk sapi yang masih positif itu saat ini hanya diberikan antibiotik dan vitamin, karena untuk vaksin PMK sampai kini belum ada, kemungkinan pada Agustus mendatang baru tersedia.
Sementara itu, untuk antibiotiknya juga saat ini baik di dinas maupun di pasar sudah habis. Atas kondisi ini pihaknya sudah melaporkannya ke Dinas Peternakan Aceh, tapi belum datang.
Selain PMK, ada sekitar 56 ekor sapi di Kota Langsa terpapar Lumpy Skin Diseses (LSD) yaitu penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus pox dan sudah kita lakukan vaksin.
Dijelaskan Banta, untuk sapi yang terpapar LSD vaksinnya tersedia. Dimana, gejala yang ditimbulkan pada LSD ini yakni akan muncul benjolan-benjolan di tubuh sapi dan jika tidak segera diobati maka akan membusuk dan akhirnya mati.
Selain itu, untuk penyakit LSD jika sapinya sudah sembuh maka bekas benjolan itu masih tetap membekas, sehingga jika dijual akan murah harganya. Namun, untuk PMK jika sudah sembuh tidak membekas.
“Virus LSD ditularkan melalui gigitan nyamuk, lalat. Sedangkan PMK dari udara. Mudah-mudahan penyakit-penyakit pada hewan ternak ini bisa segera teratasi hingga tuntas,” pungkas Banta.
Pewarta : Dedek