RIYADH | ACEH INFO – Gurun yang merupakan lokasi medan perang Badar di Arab Saudi tertutup salju baru-baru ini. Fenomena langka itu ramai diperbincangkan warga di media sosial.
Perang Badar sendiri terjadi ketika kaum muslim yang dipimpin Nabi Muhammad menghadapi kaum Quraisy pada 13 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriyah.
Salah satu fotografer Saudi, Osama Al-Habri, mengambil gambar udara wilayah Badar, barat daya kota Madinah pada 11 Januari. Di gambar ini penduduk menikmati pemandangan hamparan salju, sesuatu yang tak biasa.
Beberapa badai salju dan hujan es baru-baru ini di wilayah tersebut telah mengubah lanskap di sekitar Arab Saudi.
Menurut Al Habri, cuaca musim dingin dengan intensitas yang tinggi di daerah gurun Badr merupakan fenomena langka yang belum pernah terjadi selama bertahun-tahun. Ia berkata kepada CNN, itu sebagai, “Badai hujan es bersejarah.”
Fotografer tersebut mengatakan lokasi itu penuh dengan pengunjung. Banyak di antara mereka yang rela menempuh berkilometer perjalanan hanya untuk melihat pemandangan salju.
Sebelumnya, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah memperkirakan hujan sedang hingga lebat disertai angin, jarak pandang rendah dan hujan es, terjadi di wilayah Madinah, demikian laporan Saudi Press Agency.
Fenomena salju di Arab Saudi bukan kali pertama terjadi.
Salah kota di barat laut Arab Saudi, Tabuk, juga diselimuti salju tepat saat Hari Tahun Baru, Sabtu (1/1),
Tabuk juga pernah menjadi medan peperangan kaum muslim yang dipimpin Nabi Muhammad pada 630 Masehi atau 9 Hijriyah.
Hal tersebut berdasarkan rekaman yang tersebar luas di media sosial.
Banyak orang kemudian berbondong-bondong ke Jebel Al Lawz, saat salju mulai turun menyelimuti sebagian besar wilayah itu.
Jebel Al Lawz adalah sebuah gunung yang terletak di barat laut Arab Saudi, Provinsi Tabuk. Gunung ini dekat perbatasan Yordania, sekitar 200 kilometer barat laut kota Tabuk.
Namun, cuaca ekstrem membuat pasukan keamanan menutup jalan menuju Jebel Al Lawz setelah ribuan penduduk dan pengunjung datang menikmati pemandangan itu.
Kemudian pada 2021 lalu, salju menutupi sebagian kota utara di Arab Saudi. Terakhir kali Kerajaan diserbu salju yang cukup besar yakni pada 2018. Saat itu, penduduk lokal dan turis melakukan aktivitas salju yang menyenangkan seperti naik kereta luncur dan adu bola salju.[]