GHANIM Al Muftah, pria berusia 20 tahun itu menjadi sosok yang menjadi sorotan pada pembukaan Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Qatar. Pemuda difabel ini memang didapuk menjadi Duta Piala Dunia 2022 sekaligus membuka turnamen empat tahunan itu.
Penampilan Ghanim di pembukaan Piala Dunia belakangan menjadi perbincangan pecinta sepak bola. Ambassador Piala Dunia 2022 tersebut diberikan waktu berdurasi 30 menit untuk berbincang dengan aktor Hollywood, Morgan Freeman, di tengah stadion.
Ghanim di pembukaan itu, seperti sedang tiarap di atas panggung. Namun, itulah Ghanim, pemuda yang memiliki bisnis es krim tersebut memang seorang difabel. Dia lahir dalam kondisi tidak sempurna lantaran Caudal Regression Syndrome, yang memengaruhi perkembangan bagian bawah tubuhnya.
Morgan Freeman yang menjadi lawan bicara Ghanim pun akhirnya memilih duduk di pelataran panggung. Keduanya berbincang banyak hal tentang kemanusiaan, rasa hormat, dan inklusi.
Ghanim pun membacakan surat Al Hujurat ayat 13 guna memecahkan kecanggungan lawan bicaranya saat pembukaan Piala Dunia, Minggu, 20 November 2022 malam itu. Pesan yang ingin disampaikan Ghanim melalui kutipan ayat tersebut yaitu tentang keberagaman manusia di seluruh dunia.
Kutipan ayat yang dibacakan Ghanim ini mewakili tema Piala Dunia 2022 di Qatar.
Ghanim tidak terlihat canggung berbicara di atas panggung, meski sederet tokoh dunia ada di sana. Pembukaan Piala Dunia 2022 ini juga dihadiri Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani dan juga Raja Abdullah II dari Yordania. Ikut hadir Presiden FIFA Gianni Infantino selaku pemilik hajatan pertandingan tingkat global tersebut.
Ghanim, seperti dilansir goal.com, lahir pada 5 Mei 2002. Federasi sepakbola dunia, FIFA, mendapuknya sebagai tokoh inspiratif karena mampu berkarya di tengah keterbatasan. Ghanim yang tidak memiliki kaki itupun bahkan menginspirasi banyak orang.
Di tengah keterbatasannya, Ghanim mampu menjadi seorang pebisnis handal es krim di Qatar. Waralabanya yang diberi nama Gharissa Ice Cream tersebut bahkan sudah meluas hingga ke beberapa negara di teluk. Perusahaan es krim miliknya telah memiliki enam cabang dan mempekerjakan puluhan karyawan. Kesuksesannya ini membuatnya menjadi pengusaha termuda di Qatar.
Selain itu, Ghanim juga aktif di berbagai cabang olahraga dan dikenal sebagai seorang penulis handal di Qatar. Dia pernah ikut serta pada Paralimpik dengan ikut renang, selam skuba, sepakbola, hiking, dan skateboard.
Ghanim bahkan pernah mendaki Jebel Syams, puncak gunung tertinggi di seluruh wilayah Teluk.
Ghanim telah belajar mengatasi rintangan. Saat ini, dia sedang aktif belajar di Jurusan Ilmu Politik guna menjadi seorang diplomat.
“Saya bekerja dengan beragam orang, dari segala usia dan kebangsaan, yang datang bersama untuk satu tujuan. Mereka memberi saya harapan besar untuk masa depan. Itu adalah pengalaman yang memperkaya dan saya berteman seumur hidup. Akan lebih baik lagi di Piala Dunia,” katanya, dikutip dari situs web pribadi.[]