JAKARTA I ACEH INFO – PT. Astra International Tbk mengekspor satu kontainer Kopi Aceh Gayo Arabica ke Inggris dengan nilai sekitar Rp 1,4 miliar yang dikelola oleh Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari—Agustus 2021, kopi merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia, dengan nilai ekspor kopi mencapai USD 476,76 juta. Pada periode yang sama, Aceh merupakan provinsi pengekspor kopi terbesar ke-4 Indonesia dengan nilai ekspor mencapai USD 49,89 juta. Sedangkan, negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Malaysia, Italia dan Spanyol.
Sebagaimana dilansir Merdeka.com, Ekspor Kopi Gayo tersebut, PT. Astra International Tbk menggandeng Kementerian Perdagangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pelepasan ekspor tersebut berlangsung, Minggu (24/10/2021) di Takengon, Aceh Tengah. Mewakili Bupati Aceh Tengah, turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah Subhandhy, serta disaksikan secara virtual oleh Marolop Nainggolan selaku Direktur Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementrian perdagangan Republik Indonesia, Atase Perdagangan Denhag Belanda Bapak. Sabat Kristian, Atase Perdagangan London Inggris Bapak Muhammad Rizalu Akbar dan Sharon Reyes Executive Producer Coffee Cupping International.
Pesantren Darul Mujahadah Al Waliyyah, PT Merador Kopi Berjaya, dan Koperasi Gayo Leuser Antara merupakan fasilitator kopi Aceh Gayo Desa Sejahtera Astra (DSA) Takengon yang selama ini bekerja sama membina petani kopi Aceh Gayo.
“Pelepasan ekspor ini merupakan salah satu hasil kerja sama Ditjen PEN Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa. Dalam kerja sama ini, kami berkomitmen meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi
Didi menjelaskan, dalam program ini pihak kedua menciptakan untuk menciptakan minimal 100 desa yang mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam jangka waktu kerja sama selama dua tahun.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menambahkan, pembukaan ekspor ini diharapkan dapat membuat kopi asal Indonesia dikenal lebih luas lagi. Dimana Inggris merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-9 dengan nilai ekspor sebesar USD 15 juta.
“Kami berharap, kegiatan ekspor ini akan meningkatkan nilai ekspor kopi Indonesia, sekaligus menyajikan Kopi Aceh Gayo yang dikenal lagi oleh dunia,” kata Marolop.
Penandatanganan Letter of Intent
Usai melakukan ekspor, dilakukan Letter of Intent antara PT Astra International Tbk dengan The Coffee Cupping International (CCI) yang berkantor pusat di Belanda Penandatanganan dilakukan oleh Executive Producer The Coffee Cupping International Sharon Reyes dan Head of Environment & Social Responsibilty PT Astra Diah S. Febrianti.
Selain itu, komitmen pembelian kopi yang akan dikirimkan pada awal 2022 juga meningkatkan kapasitas petani dan pengembangan perkebunan kopi Indonesia yang berkelanjutan untuk pasar global. Saat ini, Belanda merupakan negara tujuan ekspor kopi ke-23 Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 3,88 juta.
“Penandatanganan ini juga merupakan tindak lanjut dari pengiriman sampel kopi DSA yang difasilitasi oleh Atase Perdagangan RI di Den Haag, Belanda beberapa bulan lalu,” jelas Marolop.
Menurut Head of Corporate Social Responsibility PT Astra International Tbk Bondan Susilo, dalam kerja sama dengan Kemendag, Astra memberikan dukungan peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan fasilitas produksi, dan sertifikasi cupping berstandar Eropa bagi petani dan produsen Kopi Aceh Gayo.
“Sedangkan Kemendag memberikan dukungan untuk membuka akses pasar dan promosi ekspor kepada pembeli melalui jejaring Perwakilan Perdagangan di luar negeri,” imbuhnya.
Program DSA Takengon memberikan dampak sosial khususnya pertumbuhan di sektor ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada di Takengon, khususnya untuk produk unggulan Kopi Aceh Gayo. Adapun fokus petani kopi binaan DSA Takengon tersebar di beberapa wilayah antara lain Bukit Kemuning, Berawang Dewal, Jagong, Gegearang, Merah Said, Paya Dedep, Wihni Durin, Angkup, dan Atu Gajah.
Marolop menambahkan, Kemendag mengapresiasi dan memberikan selamat kepada Kabupaten Aceh Tengah, yang telah berhasil mengembangkan kopi sebagai salah satu produk ekspor unggulannya.
“Kopi Aceh Gayo merupakan salah satu contoh produk Indikasi Geografis Indonesia yang pertama diakui pasar global, khususnya pasar Eropa. Karenanya, Kemendag memberikan perhatian terhadap pengembangan Indikasi Geografis kopi gayo,” pungkas Marolop.
PENULIS : FERIZAL HASAN (JAKARTA)