ACEH UTARA | ACEH INFO – PT. Gelombang Seismic Indonesia (GSI) yang bertugas untuk mensurvey di wilayah kerja PT. PEMA, yang mengelola Block B peninggalan Mobil Oil indonesia Inc di Aceh Utara dan dianggap seharusnya tidak diizinkan beroperasi.
Anggota komisi II DPRK Aceh Utara, Fraksi Partai Gerindra, Terpiadi A. Majid mengatakan, survey seismic merupakan sebagai langkah awal dalam sebuah kegiatan pencarian sumber minyak dan gas, tetapi bukan kegiatan awal yang ditonton oleh masyarakat Aceh Utara.
“Karena mereka sudah menonton sejak pertama sekali Mobil Oil melakukan pekerjaan pencarian minyak dikawasan Aceh Utara, sejak 50 tahun yang lalu. Kini kejadian yang sama akan berulang kembali, sebaiknya pemerintah daerah tidak mengizinkan kegiatan PT. GSI tersebut,” ujar Terpiadi melalui siaran persnya, Jumat, 5 Agustus 2022.
Terpiadi menambahkan, penemuan ladang minyak Aron, Aceh Utara, belum bisa mensejahterakan rakyat. Hal yang dicari adalah energi yang tidak terbarukan, maka biarkan masyarakat lokal yang yang akan mengekplorasikan kembali dimasa depan.
Berdasarkan pertemuan dengan Party Manager PT. GSI di Kantor Bupati Aceh Utara, dalam persoalan tenaga kerja, maka perusaah itu akan menampung 1008 orang tenaga kerja dengan berbagai macam kompetensi keilmuan.
“Diantaranya 80 persen untuk putera daerah, sudah dapat kita pastikan buruh kasar harian lepas, yang 20 persen lagi posisi yang putera daerah jangan berharap banyak, karena jatah orang luar. PT GSI tentu sebagai main contractor, lalu bagaimana subcontractor apakah akan diberi peluang kepada pengusaha lokal atau akan dibawa dari luar,” tutur Terpiadi.
Tambahnya, pihak pemangku kebijakan di Aceh Utara agar jangan begitu mudah memberikan izin untuk pekerjaan tersebut.
“Jangan mudah untuk berikan izin,” kata Terpiadi.
Editor: M. Agam Khalilullah
