BANDA ACEH | ACEHINFO – Sebanyak 105 peserta mengikuti pelatihan seni tradisi Aceh 2022 yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Aceh, Kamis (18/8/2022) di Banda Aceh.
Para peserta yang ikut pelatihan merupakan siswa SMA, SMK, MA dan santri yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Pelatihan bertema Seni Tradisi Aceh 2022 Kebanggaan Geutanyo ini berlangsung selama tiga hari di Hermes Palace Hotel Banda Aceh.
Pelatihan Seni Tradisi Aceh 2022 dibuka langsung oleh Nurlaila Hamjah Kepala Bidang Bahasa dan Seni mewakili Kepala Disbudpar Provinsi Aceh.
Nurlaila Hamjah mengatakan, pelatihan ini dalam rangka melestarikan seni tradisional Aceh, maka Disbudpar Provinsi Aceh mendukung penuh pelatihan untuk mengembangkan tari tradisi Aceh ini, sehingga generasi muda dapat menumbuhkan rasa cinta akan tradisi dan budaya Aceh.
“Kita berharapa dengan pelatihan ini ada regenerasi, utamanya dari anak muda. Disbudpar Aceh tentu sangat mendukung untuk melestarikan seni tradisional Aceh,” kata Nurlaila Hamjah.
Pelatihan Seni Tradisi Aceh 2022 dibagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas alat musik Serunee Kalee, kelas alat musik tradisi Geundrang, dan kelas tarian Rabbani Wahed.
Masing-masing kelas dipandu oleh pemateri senior yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-masing.
Kelas alat musik Serunee Kalee dibimbing oleh Munzir yang sangat berpengalaman memainkan alat musik tradisional Serunee Kalee, selanjutnya alat musik tradisi Geundrang, peserta kelas ini diasuh langsung oleh Zulkifli yang sudah sangat mahir memukul alat musik Geundrang, sementara itu Tarian Rabbani Wahed diasuh langsung M Kasem Ahmad.
Dalam pelatihan seni tradisi ini para peserta pelatihan ini nantinya akan lebih banyak mendapat pratek langsung, supaya mereka bisa langsung memainkan alat musik dan tarian.
Nurlaila mengajak seluruh peserta mengambil kesempatan ini untuk belajar dan memahami cara memainkan Serunee Kalee, Geundrang, dan Tarian Rabbani Wahed.
“Kami mengajak peserta agar benar-benar memahami materi yang diajarkan sehingga lahir generasi baru dan bisa berkembang dengan baik,” ujar Nurlaila.