Band Aceh | ACEH INFO Delegasi Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (FH USK) berhasil membawa pulang juara 2 pada National Moot Court Competition (NMCC), di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Tengah.
FH USK berhasil mengukir sejarah kembali dengan meraih Juara 2 dalam ajang Kompetisi Peradilan Semu Piala MA XXV yang mana terakhir kali dimenangkan oleh FH USK pada 2017 silam.
NMCC merupakan sebuah sebuah ajang kompetisi Peradilan Semu Pidana tingkat Nasional yang digelar setiap tahunnya oleh ALSA Indonesia dengan Tuan Rumah ALSA Local Chapter yang terpilih di tahunnya. Tahun ini Universitas Brawijaya terpilih sebagai Tuan Rumah NMCC ALSA Indonesia 2023 Piala MA XXV.
Kompetisi tersebut dilaksanakan sejak tanggal 14 Januari yaitu Babak Penyisihan hingga 11 Februari 2023 Babak Final. Pengumuman Juara dilaksanakan pada 25 Februari 2023 kemarin.
Fakultas Hukum USK mengirimkan delegasi terbaik dengan jumlah anggota 17 orang.
Yaitu Fauzan Abiyyu Zihny, Muhammad Johan Desryan, Muharram Fauzul Arsy, Raihan Rahmatillah, Nurul Isnina Dharma, Deri Febrianda, Muhammad Fudhil, Veri Gunawan, Iyandra Putra dan Teuku Iqbal Muyassar, Cut Aziziah Raudhah, Ghina Rizky Athaya, Sy. Nayla Aztia, Nisrina Nazhifah, Khairunnisa, Intan Karina Michelia Cempaka, dan Sandya Aprillia Haryani. Dengan dua orang Official Team Isra Almulya dan Ridea Oktavia.
Delegasi ini dibimbing pula oleh Mukhlis, S.H., M.Hum dan Khairani, S.H.,M.Hum selaku Pembina.
Kompetisi ini juga diikuti oleh berbagai Universitas di seluruh Indonesia, beberapa diantara Universitas Gadhah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, Universitas Jember, Universitas Sriwijaya, Universitas Andalas, dan 15 Universitas lainnya termasuk yang telah disebutkan.
Tidak kurang dari tujuh bulan, Delegasi FH USK mempersiapkan diri, dimulai dari proses Pemberkasan babak Penyisihan hingga Persidangan babak Final. Selama kurun waktu tersebut, Delegasi FH USK melakukan audiensi dengan institusi terkait untuk mematangkan subtansi yang dibawakan dalam berkas hingga persidangan.
Berproses di NMCC tidaklah mudah, selain memakan waktu yang cukup panjang. Delegasi juga harus kuat secara fisik maupun mental dikarenakan latihan NMCC yang Intens.
“Ada rasa lelah, kadang kala terlintas ingin menyerah, namun kami sadar bahwa kami sudah sejauh ini. Berproses di NMCC adalah pilihan kami, menyelesaikannya sampai akhir adalah tanggungjawab kami bersama. ” Ujar salah satu Delegasi.
Kesuksesan ini tak lepas dari dari dukungan berbagai pihak dan usaha delegasi. Dukungan dari Praktisi seperti Ibu Ainal Mardiah, S.H.,M.H Hakim selaku Tinggi Banda Aceh, Pak Hidayatullah S.H. selaku Advokat di HGP Lawfirm, dan Pak Khairul Hisyam, S.H. M.H. selaku Jaksa di Kejati Aceh.
“Berkat kerja keras dan konsistensi delegasi, bimbingan dan saran dari berbagai praktisi dan akademisi serta doa dari seluruh pihak yang mendukung,” kata Mukhlis Pembina NMCC.
Fauzan Abiyyu Ketua Delegasi mengungkapkan terimakasih juga kepada seluruh Alumni NMCC yang telah ikut membantu berperan dalam menyukseskan NMCC.
“Ucapan Terimakasih kami ucapkan kepada Abang dan Kakak Alumni terkhususnya Bang Yudha dan Bang Andi yang mendidkasikan waktu dan tenaganya untuk melatih kami” Kata Fauzan.
Fauzan berharap ini menjadi semangat baru dan manfaat untuk generasi mendatang, inilah persembahan kami untuk Univeristas Syiah Kuala.