BANDA ACEH | ACEH INFO – Sebanyak 233 unit rumah dilaporkan rusak akibat dihempas angin kencang yang melanda kawasan Aceh sejak 28-30 Mei 2022. Ratusan rumah warga yang rusak tersebut tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Aceh, dengan jumlah terbanyak berada di Kabupaten Aceh Besar.
Berdasarkan rekap data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) tertanggal Selasa, 31 Mei 2022 diketahui terdapat 65 unit rumah rusak di Aceh Besar. Dari jumlah itu, sebanyak 29 di antaranya dilaporkan rusak parah, sejumlah 14 rumah rusak sedang dan 22 lainnya rusak ringan.
Sementara di Kota Langsa sebanyak 41 rumah dilaporkan rusak akibat hempasan angin di akhir pekan lalu tersebut. Dari total itu, dirincikan sebanyak 17 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang dan 13 lainnya rusak ringan.
Di Gayo Lues terdapat lima rumah yang mengalami rusak akibat bencana alam tersebut. Dua diantaranya disebut rusak berat dan sisanya rusak ringan.
Dari data BPBA diketahui terdapat 37 rumah juga rusak di Bener Meriah. Jumlah itu terdiri dari 10 rusak sedang dan sisanya rusak ringan.
Data tersebut sedikit berbeda dengan yang disampaikan Kepala BPBD Bener Meriah, Safriadi. Dari keterangan Safriadi kepada acehinfo.id pada 31 Mei 2022 lalu, terdapat 41 unit rumah warga yang rusak akibat angin kencang di daerah tinggi Gayo tersebut. Safriadi bahkan menyebut data itu dapat saja bertambah karena pihaknya masih melakukan pendataan.
Pulau Weh atau akrab disebut Sabang juga tak luput dari hempasan angin kencang di akhir pekan lalu. Sebanyak empat rumah dilaporkan rusak berat dan tiga lainnya rusak ringan.
Di Pidie Jaya terdapat delapan rumah yang rusak. Tujuh diantaranya disebut rusak ringan dan sisanya rusak sedang.
Berdasarkan data BPBA juga diketahui terdapat satu rumah rusak di Aceh Barat Daya, selanjutnya satu rumah rusak sedang di Aceh Barat, dan 14 rumah rusak ringan di Aceh Timur.
Sebanyak enam rumah juga dilaporkan rusak di Aceh Tengah. Selanjutnya 38 unit rumah juga rusak ringan di Pidie setelah dilanda angin kencang beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kecepatan angin di Aceh mencapai 37 knot atau 58 kilometer per jam. Fenomena ini menurut BMKG Aceh disebabkan adanya gelombang Rosby Equator di wilayah Sumatera bagian utara yang berdampak pada hampir seluruh kawasan Aceh.
Selain itu, fenomena angin kencang dan hujan lebat juga disebabkan karena adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Samudera Hindia, Laut Andaman dan Selat Malaka.
“Kita perkirakan selama tiga hari kedepan masih terjadi angin kencang,” kata Zakaria, Selasa, 31 Mei 2022 lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siap siaga dan waspada. Angin kencang yang dapat terjadi bersamaan dengan hujan lebat perlu diantisipasi sejak dini.
“Warga dapat mengecek kekuatan atap rumah atau pun memangkas ranting-ranting pohon yang ada di sekitar. Langkah ini menghindari potensi pohon tumbang yang menimpa tempat tinggal,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.[]
EDITOR: BOY NASHRUDDIN AGUS