JAKARTA|ACEHINFO-Putra Aceh Akbar Himawan Buchari, mendapatkan nomor urut 1 dalam perebutan kursi ketua umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Dia berjanji akan membawa organisasi para pengusaha muda Indonesia itu semakin lebih baik di tangannya, jika terpilih nantinya.
Penentuan nomor urut calon kandidat ketua Umum Hipmi itu digelar Sabtu malam. Ada dua pesaing Akbar yakni Anggawira dan Bagas Adhadirgha yang mendapatkan nomor urut 2 dan 3.
Akbar saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum BPP HIPMI. Sementara Anggawira sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIMPI, dan Bagas Adhadirgha sebagai Sekjen DPP HIPMI.
AHB, sebutan Akbar yang dikenal diseluruh lingkungan HIPMI se-Tanah Air, nomor urut bukanlah hal penting baginya. Namun yang terpenting baginya adalah dapat bekerja dengan baik.
“Munas ini milik kita bersama. Kita adalah keluarga besar yang sedang menunaikan tugas dan tanggungjawab sebagai kader HIPMI dengan mencari figur ketua umum lewat proses Munas yang sah dan legal sebagaimana yang diatur dalam konstitusi organisasi,” kata Akbar dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).
Akbar mengatakan sebagai kandidat ketua umum, dia ingin pelaksanaan Munas XVII pada 8 – 10 Desember 2022, berjalan kondusif tanpa ada turbulensi apapun.
“Regenerasi kepemimpinan menjadi hal mutlak dalam setiap organisasi, termasuk HIPMI. Perbedaan pendapat dan pilihan politik itu biasa bagi anak-anak HIPMI, tugas kita adalah menjaga marwah organisasi agar Hipmi tetap menjadi organisasi pengusaha muda, tempat dan rumah bagi kita semua,” sambung Akbar.
Akbar mengaku siap lahir batin menahkodai HIPMI jika diberikan amanah.
“Insyaallah saya siap memimpin Hipmi kalau amanah itu diberikan kepada saya. Sebagai kader HIMPI yang berproses dari bawah, saya ingin memberikan yang terbaik buat organisasi ini, tempat dimana saya tumbuh dan besar,” pungkas Anggota DPRD Sumatera Utara dari Partai Golkar ini.
Akbar Himawan Buchari adalah putra Aceh yang lahir dan besar di Sumatera Utara. Dia adalah pewaris perusahaan Otobus PT Putra Kunia, yang telah dikenal lama dan beroperasi sejak 1974 hingga kini itu.
Akbar adalah putra dari Buchari Usman, pengusaha Aceh yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Garuda Indonesia di Deli Serdang Sumatera Utara, pada 1997 silam.
Usai ayahnya meninggal, Akbar Himawan melanjutkan usaha perusahaan otobus sang ayah. Bahkan di tangannya Bus Kurnia lebih maju dan tak hanya melayani angkutan Aceh-Medan.[]
