JAKARTA | ACEH INFO – Kehadiran Gubernur Aceh Nova Iriansyah di acara kemah Presiden Joko Widodo, di Ibu Kota Negara baru menjadi sorotan. Pasalnya Pemerintah Aceh juga ikut menyiapkan dan membawa secangkul tanah dan air dari Aceh, untuk menjadi bagian dari ritual Kendi Nusantara.
Netizen di media sosial mempertanyakan keikutsertaan Pemerintah Aceh yang membawa tanoh cak dari Museum Aceh dan air keran Masjid Raya Baiturrahman. Ramai yang mengatakan, kalau hal itu masuk dalam kategori syirik, atau perbuatan menyekutukan tuhan dalam agama Islam. Apalagi Aceh adalah provinsi yang menerapakan Syariat Islam.
“Pak gubernur @novairiansyah apakah ini bukan bagian dari perbuatan syirik?. Mohon penjelasannya secara terbuka pak gubernur supaya rakyat tidak berburuk sangka,” tulis pemilik akun @khalisnii, di kolom komentar AcehInfo, Senin (14/3).
Baca: Siap Ikut Ritual Bareng Jokowi, Nova Tiba di Kaltim
Netizen lainnya juga membandingkan hal ini dengan larangan Ulama Aceh yang mengharamkan game online yang berbau judi, Senin pekan lalu yang disinggung Nova, saat membuka acara musyawarah besar Ulama Aceh, di kompleks Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh
“Lebih berat dari PUBG, gak ada di ajaran Islam pak,” tulis pemilik akun Instagram, @bayhandika.
Netizen lainnya juga berkomentar dalam nada sarkastis atas ikut dibawanya secangkul tanah dan sekendi air dari Aceh ke IKN.
“Tanoh nyan jeut keu Meuh di IKN danie jih jeut keu intan, nan jeut keu pangkai peuget IKN Nusantara,” tulis pemilik akun syamaun0104.
Baca: Kamping di IKN, Jokowi akan Gelar Ritual Kendi
Tiba di Kalimantan Timur Minggu siang, Nova dan rombongan juga membawa secangkul tanah dan sekendi air dari Aceh. Panitia acara Kemah Jokowi memang meminta seluruh kepala daerah untuk membawa benda-benda itu, untuk acara doa bersama bertajuk Ritual Kendi Nusantara.
Tanoh cak khusus yang dipersiapkan untuk ritual tersebut dari Aceh, diambil dari Museum Aceh. Sementara ‘air suci’ yang dibawa dari Aceh, diambil dari air PDAM Tirta Daroy, yang digunakan jamaah Masjid Raya Baiturrahman untuk berwudhu.
Prosesi pengambilan tanah dari bekas komplek kerajaan Aceh itu telah berlangsung pada Jumat kemarin, yang dipimpin oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. Iskandar AP. Prosesi pengambilan tanah itu juga disaksikan sejumlah pejabat lain, termasuk Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Alidar.
Baca: Ikut Ritual Kendi di IKN, Nova Bawa Tanah Museum Aceh & Air Masjid Baiturrahman
Filosofinya tanah di Museum Aceh disebut adalah tanah peninggalan kerajaan Aceh Darusalam, yang pernah jaya raya di masa pemerintahan Iskandar Muda medio 1607-1636 M.
Sementara air diambil dari kulah Masjid Raya Baiturrahman, masjid yang sempat dibakar dan dibangun kembali oleh Belanda, yang menjadi simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.[]