Membatasi jumlah konsumsi kalori harian sangat membantu mencegah penyakit diabetes mellitus. Untuk itu perhatikan jenis bahan makanan, pastikan mengosumsi makanan berserat, banyak minum air dan berolahraga, jangan lupa juga memonitor gula darah secara rutin.
Kepala Bidang Pengendali dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dr Iman Nurrahman menjelaskan, diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun. DM juga dapat dipahami sebagai penyakit yang muncul akibat tubuh tidak atau kurang dalam memproduksi insulin.
“Insulin bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh, terutama hati dan otot. Tanpa insulin, glukosa tidak akan sampai ke sel. Akibatnya, tubuh menjadi lemas akibat tidak memiliki sumber energi. Sementara itu, apabila diabetes tidak segera ditolong atau dibiarkan tanpa penanganan, bisa menimbulkan komplikasi berbahaya,” jelasnya.
Salah satu komplikasi diabetes menurut Iman Nurrahman adalah terjadinya kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian. Maka dari itu, kondisi diabetes patut diwaspadai. Tak hanya dengan obat, diabetes sebenarnya juga dapat diatasi dengan pendekatan tanpa obat. Penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olahraga bahkan semestinya yang menjadi langkah pertama sebagai cara mengobati diabetes.
“Apabila dengan cara alami ini tujuan pengobatam diabetes belum tercapai, baru dapat dikombinasikan dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya,” tambah Iman Nurrahman.
Salah satu cara alami mencegah diabetes kata Iman Nurrahman adalah dengan membatasi jumlah konsumsi kalori untuk menjaga agar kadar gula darah dalam kisaran normal dan mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi.
Dalam Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2005 dijelaskan bahwa diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Makanan untuk penderita diabetes yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, seseuai dengan kecukupan gizi baik.
Dalam buku tersebut dijelaskan berikut: Karbohidrat: 60-70 persen dari asupan kalori harian, Protein: 10-15 persen dari asupan kalori harian, Lemak: 20-25 persen dari asupan kalori harian. Jumlah kalori juga harus disesuaikan dengan pertumbuan, status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan fisik, yang pada dasarnya ditujuan untuk mencapai dan mempertahankan berat ideal.
“Membatasi jumlah konsumsi kalori dengan cara diet akan menyebabkan penurunan berat badan, turunnya berat badan telah terbukti dapat dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respons sel-sel terhadap stimulus glukosa,” tambah Iman Nurrahman.
Selain membantasi jumlah kalori, hal lain yang perlu dilakukan untuk mencegah diabetes secara alami adalah memperhatikan jenis bahan makanan yang dikosumsi. Masukan kolesterol tetap diperlukan, tapi jangan sampai melebihi 300 mg per hari. Sementara, sumber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati, yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh. Sebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe, karena tidak banyak mengandung lemak.
Langkah alami lainnya untuk mencegah diabetes adalah mengosumsi serat, karena masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes, diusahakan paling tidak 25 gram per hari. Serat dibutuhkan untuk membantu menghambat penyerapan lemak. Selain itu, makanan berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga dapat membantu mengatasi rasa lapar yang kerap dirasakan penderita diabetes tanpa risiko masukan kalori yang berlebih. Di samping itu makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah-buahan segar umumnya kaya akan vitamin dan mineral.
Untuk mencegah diabetes juga sangat penting banyak mengosumsi air. Seperti dilansir Health Line, minum cukup air dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah dalam batas yang sehat. Selain mencegah dehidrasi, ada baiknya ginjal membuang kelebihan gula darah melalui urin.
“Mereka yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi. Air minum secara teratur menghidrasi ulang darah, menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes. Perlu diingat bahwa air putih dan minuman non-kalori lainnya adalah pilihan yang terbaik. Minuman yang dimaniskan dengan gula hanya akan meningkatkan glukosa darah, mendorong kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes,” ungkapnya.[](adv)