Bank Aceh terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menopang pembangunan, salah satunya melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Per 27 Juli 2023 Outsanding UMKM Bank Aceh tercatat sebesar Rp 1,9 triliun.
Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah menegaskan, untuk memudahkan para pelaku UMKM mendapatkan akses informasi dan pembiayaan, pihaknya sejak 19 Mei hingga 12 Juli 2023 telah menambah 31 gerai di 24 kantor cabang, sementara 5 gerai lainnya masih dalam tahap pengerjaan dan finishing.
Melalui gerai UMKM tersebut mempermudah eksesibilitas masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait prdoduk dan fasilitas pembiayaan. Bank Aceh akan memperluas layanan digital hingga ke pelosok dengan membuka 5.000 kios Aceh Transaksi Online (Action) Link. Layanan mobile banking ini memudahkan nasabah melakukan transaksi melalui smartphone.
“Melalui program Lakupandai ActionLink, dan Gerai UMKM Bank Aceh di sejumlah daerah, di 195 jaringan kantor Bank Aceh di Aceh, Medan, dan Jakarta, kami ingin lebih dekat dengan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Saat ini ActionLink telah mencapai 2.304 agen. Akselerasi agen sangat pesat,” jelas Muhammad Syah.
Muhammad Syah menambahkan, upaya Bank Aceh tersebut sejalan dengan program PJ Gubernur Aceh, Achmad Marzuki yang ingin mendorong aktivitas UMKM melalui skema pembiayaan. Pembukaan gerai UMKM merupakan bagian dari strategi untuk mengoptimalisasi pembiayaan.
Selain itu, pembiayaan UMKM merupakan salah satu prioritas yang diemban oleh Bank Aceh sebagai mitra Pemerintah Aceh dalam konteks pembangunan daerah. Bank Aceh akan terus adaptif dan berinovasi untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Muhammad Syah menambahkan, Bank Aceh juga melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga, terutama dengan Dinas Koperasi dan UMKM dalam rangka pendampingan pelaku usaha UMKM penerima pembiayaan dari Bank Aceh, yang hingga 27 Juli 2023 kini telah mencapai 11.325 penerima di seluruh Aceh dengan outsanding sebesar Rp 1,9 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 37 persen dari periode Desember 2022 yang tercatat sebesar 8.529 nasabah.
“Capaian ini bisa terwujud dengan adanya dukungan dari berbagi pihak, terutama dari Bapak Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang concern mendukung pemberdayaan UMKM di Aceh. Sinergitas dengan berbagai pihak terkait akan terus kita tingkatkan, sehingga terwujudnya UMKM tangguh di Aceh,” tambah Muhammad Syah.
Di sisi lain, Bank Aceh terus menorehkan kinerja cemerlang. Pada 12 April 2023 Bank Aceh meraih dua penghargaan pada acara Infobank-Isentia 12th Digital Brand Awards 2023. Pada ajang tersebut Bank Aceh meraih penghargaan kategori 2nd Best Tabungan Bank Umum Syariah (BUS) Tabungan Seulanga, untuk kategori Bank KBMI 1 (Modal inti s/d Rp 6 triliun) dan penghargaan kedua diperoleh 2nd Best untuk Bank Umum Syariah Kategori Corporate Brand.
Bank Aceh juga menerima penghargaan Anugerah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh Award 2023 berkat kepeduliannya terhadap UMKM. Selanjutnya pada 11 Mei 2023 Bank Aceh menerima penghargaan dari Infobank pada acara TOP BUMD 2023 dengan memperoleh predikat exellent untuk kinerja keuangan Bank Periode September 2021-2022.
Lembaga biro riset Infobank juga menempatkan Bank Aceh pada peringkat pertama atau sebagai bank yang terbaik dikelasnya, atau di kelompok bank berdasarkan modal inti 1 (KBMI 1) atau bank yang memiliki modal inti kurang dari Rp 6 triliun. Dari 107 bank yang diriset. Tercatat ada 69 bank yang berada di kelompok KBMI 1.
Media nasional Bisnis Indonesia pada 12 Oktober 2022 juga memberikan penghargaan Bank Aceh Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) untuk kategori Best Performance Bank untuk kategori BPD dengan aset Rp15 hingga Rp30 triliun. Capaian itu menjadi bukti dedikasi Bank Aceh bagi seluruh masyarakat Aceh dalam membangun ekonomi daerah.
Dalam 2022 Bank Aceh juga telah berhasil meraih sejumlah penghargaan seperti Indonesia Best BUMD awards 2022 dari Warta Ekonomi, Indonesia Syariah Award 2022 dari The Iconomics, Top BUMD Awards untuk kategori Bank, Sharia Finance Awards.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Desember 2022 juga memberikan apresiasi Bank Aceh sebagai Mitra Terbaik Bank Penerima Setoran Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) tahun 2022. Bank Aceh menduduki peringkat tiga terbaik secara nasional untuk kategori Bank dengan aset di atas Rp 20 triliun.
Bank Aceh menjadi satu di antara bank yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Bank Aceh berfungsi sebagai penerima, likuiditas, pengelola nilai manfaat, penempatan, mitra investasi, dan operasional BPKH. Penghargaan itu menjadi referensi bagi kepercayaan lembaga negara terhadap Bank Aceh.
Sebelumnya pada Oktober 2022 Kementerian Keuangan juga memberika penghargaan kepada Bank Aceh sebagai bank dengan predikat Diamond atau peringkat 1 dalam Collecting Agent Performance Award 2021 untuk kategori Bank Syariah. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi tertinggi atas realisasi volume penerimaan negara. Capaian itu karena Bank Aceh dinilai sukses mengoptimalkan penerimaan negara melalui penerapan Modul Penerimaan Negara Generasi Ketiga (MPN G3).[adv]