26.5 C
Banda Aceh
spot_img

TERKINI

Banjir Renggut Lima Jiwa, YAB: Pemerintah Aceh Gagal Rancang Pembangunan Berkeadilan

BANDA ACEH | ACEH INFO – Intensitas bencana alam di Aceh kian tahun semakin parah di tiap musim penghujan. Hal ini menyiratkan bahwa tata kelola pembangunan Aceh selama ini diduga tidak memperdulikan keseimbangan dan keberlangsungan hidup.

“Bencana alam yang datang bertubi-tubi membuktikan bahwa pembangunan paskadamai Aceh gagal dijalankan oleh para pemimpin Aceh. Pengelolaan daerah yang nepotis dan korup telah mendorong Aceh menjadi provinsi salah urus,” ujar Direktur Yayasan Anak Bangsa (YAB) Aceh, Sri Wahyuni dalam siaran pers kepada awak media, Rabu, 5 Januari 2022.

Pernyataan tersebut dikeluarkan YAB Aceh setelah membaca adanya lima korban jiwa dalam musibah banjir, tahun 2022 ini. Kelima korban jiwa tersebut merupakan anak-anak di bawah usia 13 tahun dan juga perempuan.

Menurut Sri Wahyuni, dengan adanya warga Aceh yang meninggal dunia tersebut membuktikan bahwa bencana selalu memakan korban dari kaum lemah. “Situasi ini sangat memprihatinkan kita semua,” tegas Sri Wahyuni.

Dia mengatakan Aceh semakin intens dengan bencana, baik itu bencana alam maupun bencana sosial. Menurutnya saat ini Aceh belum selesai menghadapi bencana darurat kekerasan seksual, tetapi sudah kembali dicekam dengan bencana alam.

“Kalau mau jujur, penyebabnya juga kita, yaitu pemerintah Aceh yang gagal merancang pembangunan yang berkeadilan. Penegakan hukum yang lemah di sektor lingkungan hidup dan masyarakat yang juga tak taat hukum. Sudah 17 tahun paskadamai kita tak kunjung berkemajuan,” tutur Sri Wahyuni.

Menyikapi situasi Aceh yang kian buruk tersebut, Sri Wahyuni turut meminta Pemerintah Aceh untuk menghentikan penghancuran hutan agar bencana serupa tidak kembali datang di musim penghujan. Dia juga meminta pemerintah untuk kembali ke konsep tata ruang yang memerhatikan keberlangsungan lingkungan hidup agar bencana tidak terus menerus menghantui Aceh.

“Hentikan pemberian izin tambang (morotarium tambang) dan hentikan pembukaan lahan (morotarium logging). Beri hak perlindungan bagi anak-anak Aceh dari bencana sosial dan bencana alam,” katanya.

Sri Wahyuni mengatakan Aceh di masa depan membutuhkan pemimpin yang cerdas dan memiliki hati nurani. Menurutnya hanya dengan karakter pemimpin seperti itu yang dapat menyelamatkan Aceh dari ambang kehancuran.

“Saya juga mendoakan agar seluruh lapisan masyarakat Aceh kian sadar dan paham tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup, dan kita senantiasa diberi kekuatan,” pungkas Sri Wahyuni.[]

spot_img

Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

INDEKS